Sunday, August 21, 2011

PUASA&BERBUKA+KESEHATAN


5 Kiat Hadapi "Cobaan" Berpuasa

Dini | | Kamis, 18 Agustus 2011 | 08:47 WIB
Dibaca: 6559Komentar: 6
| Share:


KOMPAS.COM/FELICITAS HARMANDINI
Tidak jarang kita memandang waktu berbuka sebagai ajang "balas dendam". Makan banyak dan serba manis jadi jawabannya.
TERKAIT:
14 Menu Sehat Puasa yang Melangsingkan
7 Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama
Menu Buka Puasa untuk yang Maag
4 Makanan Pengusir Bau Mulut
"Berbukalah dengan yang Manis": Keliru!
GramediaShop: Mencegah & Mengatasi Penyakit Tiroid
GramediaShop: Paus Terakhir
KOMPAS.com - Bulan puasa sudah memasuki minggu ketiga, sudahkah Anda lancar melaksanakannya? Selain lancar mempersiapkan hati dan iman, mari lancarkan bulan suci kali ini dengan menciptakan strategi pola makan yang tepat. Kuncinya: Maksimalkan asupan nutrisi dan penuhi kebutuhan cairan, agar sistem metabolisme tubuh tetap normal. Langkah pertamanya adalah dengan mengenali 5 "cobaan" umum yang kerap terjadi. Setelah itu, temukan cara terbaik untuk mengatasinya.

Cobaan #1 Kalap saat berbuka
Penyebab: Persepsi kita yang menyimpulkan harus makan banyak setelah tak makan satu harian.

Tidak jarang kita memandang waktu berbuka sebagai ajang "balas dendam". Alih-alih karena seharian tidak mengisi perut dengan makanan dan minuman, ketika berbuka malah kita sering meningkatkan porsi makan jadi dobel. Belum lagi kadar gula darah yang menurun drastis, membuat kita berpandangan dengan makan banyak akan mengembalikan gula darah kita ke kondisi normal. Dan akan menjadi bahaya jika kita memilih makan yang bergula tinggi.

Sebaiknya pilihlah asupan berelektrolit saat sahur. “Elektrolit sifatnya dapat menahan cairan tubuh, sehingga kita tak mudah dehidrasi selama puasa seharian,” ujar dr Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, dokter pemerhati gaya hidup sekaligus behavior scientist dan weight control specialist.

Kemudian, pilih juga menu sahur dengan bahan-bahan yang memiliki nilai indeks glikemik (IG) yang rendah, seperti oats, beras merah, roti gandum, sup, soto, pisang, dan makanan berprotein atau berserat tinggi lainnya. Lalu lengkapi juga dengan meminum susu rendah lemak atau jus, plus air putih yang cukup. Makanan ber- IG yang rendah mampu menaikkan kadar gula darah secara perlahan, dan menahan cukup lama untuk dicerna. Artinya, kita bisa merasa kenyang lebih lama.

Kita tidak perlu takut kadar gula akan drop selama puasa. Mengapa? Karena ketika kita sudah berhasil menjalankan ibadah puasa sehari penuh, artinya kebutuhan gula di tubuh sudah terpenuhi. Jika benar-benar drop, isilah dengan asupan gula secukupnya saja, tutur dr Grace. Buanglah pikiran, kalau mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi banyak-banyak bisa jadi tabungan kita selama berpuasa.

Cobaan #2 Tubuh lemas selama berpuasa
Penyebab: Memiliki jadwal makan yang "baru".

Pola makan yang baru membuat minggu-minggu awal puasa terasa berat. Badan menjadi mudah lemas dan mengantuk di siang hari. Tapi tenang, itu hanya bersifat sementara dan tubuh kita akan otomatis beradaptasi seiring dengan kita berpuasa.

Sebaiknya bantu dengan mengonsumsi suplemen saat sahur. Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan suplemen yang tepat dan sesuai yang kita butuhkan. Minimal pilihlah suplemen yang membuat tubuh prima hingga waktu berbuka dan tidak merusak lambung. Vitamin C dan vitamin B merupakan pilihan yang tepat. Untuk multivitamin, pilihlah yang mengandung zinc dan selenium, saran dr Grace.

Cobaan #3 Bau mulut
Penyebab: Kurangnya jumlah cairan di dalam mulut.

Bau mulut yang kurang sedap memang menjadi tantangan tersendiri saat berpuasa. Larangan untuk minum membuat tubuh kita dehidrasi dan rongga mulut menjadi kering. Berpuasa juga membuat produksi saliva atau air liur juga mengalami penurunan. Kondisi ini membuat bakteri di dalam mulut semakin mudah untuk berkembang biak.

Sebaiknya pilihlah makanan yang tepat saat sahur. Makanan seperti seledri, keju, jamur shiitake, dan biji wijen, ternyata memiliki kemampuan dalam melindungi rongga mulut, serta membunuh bakteri yang memicu timbulnya plak penyebab bau mulut. Lana Rozenberg, DDS, seorang ahli kesehatan gigi holistik dan pendiri Rozenberg Dental Day Spa di New York City menyatakan, mengunyah seledri atau wortel secara rutin sekali setiap hari, sudah bisa memberikan perlindungan bagi gigi dan gusi. Lalu maksimalkan dengan berkumur obat antiseptik, melakukan flossing gigi usai sahur, dan hindarilah mengonsumsi makanan yang berbau tajam, seperti bawang, asparagus, petai, dan jengkol.

Cobaan #4 Konstipasi
Penyebab: Tidak makan seharian.

Jeda waktu makan yang cukup jauh antara sahur dan berbuka, membuat organ dalam saluran pencernaan memiliki banyak waktu untuk istirahat. Kondisi ini menyebabkan daerah usus tidak berkontraksi, sehingga menimbulkan konstipasi.

Sebaiknya perbanyak asupan air putih. Meminum banyak air putih, sayuran, buah, dan makanan berserat lainnya akan membantu kita meningkatkan proses pengeluaran sisa makanan di tubuh. Sebenarnya konstipasi tidak selalu terjadi karena kurangnya asupan serat saja, melainkan juga disebabkan oleh melambatnya ritme kontraksi. Perubahan proses pembuangan saat berpuasa sangatlah wajar. Yang terpenting, selalu berikan tubuh kita asupan sayuran, buah, dan air putih yang cukup.

Cobaan # 5 Masih kenyang saat sahur
Penyebab: Memiliki jam makan tambahan antara pukul 21.00 hingga tengah malam.

Ada dua alasan yang membuat sahur kita berantakan. Pertama, kebiasaan kalap saat berbuka yang membuat tubuh kita cepat lapar dan mendorong untuk makan kembali saat malam harinya. Yang kedua, memang tak terbiasa makan di waktu subuh.

Sebaiknya berbuka dengan menu benar. Anjuran, “Berbukalah dengan yang manis”, mungkin hanya pas diterapkan pada orang yang mengalami hipoglikemik atau kekurangan kadar gula dalam darah. Sedangkan untuk yang lain, mengonsumsi buah kurma segar dan segelas air putih bisa menjadi tajil yang ideal.

Studi klinis yang dipublikasikan di International Journal of Food Science and Nutrition, menyatakan kurma mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satunya Beta D-Glucan, yaitu serat larut air yang memberikan rasa kenyang serta baik untuk kesehatan pencernaan kita. Agar perut tidak "bawel" saat malam hari, usai makan kurma beri jeda 15-30 menit sebelum menyantap makanan utama yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang seimbang.

Jangan biarkan puasa menghambat aktivitas kita sehari-hari, mari lancarkan bulan suci tahun ini dengan memahami 5 "cobaan" di bulan puasa dan cara mengatasi dengan maksimal. Selamat berpuasa!

PUASA&BERBUKA+KESEHATAN


5 Kiat Hadapi "Cobaan" Berpuasa

Dini | | Kamis, 18 Agustus 2011 | 08:47 WIB
Dibaca: 6559Komentar: 6
| Share:


KOMPAS.COM/FELICITAS HARMANDINI
Tidak jarang kita memandang waktu berbuka sebagai ajang "balas dendam". Makan banyak dan serba manis jadi jawabannya.
TERKAIT:
14 Menu Sehat Puasa yang Melangsingkan
7 Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama
Menu Buka Puasa untuk yang Maag
4 Makanan Pengusir Bau Mulut
"Berbukalah dengan yang Manis": Keliru!
GramediaShop: Mencegah & Mengatasi Penyakit Tiroid
GramediaShop: Paus Terakhir
KOMPAS.com - Bulan puasa sudah memasuki minggu ketiga, sudahkah Anda lancar melaksanakannya? Selain lancar mempersiapkan hati dan iman, mari lancarkan bulan suci kali ini dengan menciptakan strategi pola makan yang tepat. Kuncinya: Maksimalkan asupan nutrisi dan penuhi kebutuhan cairan, agar sistem metabolisme tubuh tetap normal. Langkah pertamanya adalah dengan mengenali 5 "cobaan" umum yang kerap terjadi. Setelah itu, temukan cara terbaik untuk mengatasinya.

Cobaan #1 Kalap saat berbuka
Penyebab: Persepsi kita yang menyimpulkan harus makan banyak setelah tak makan satu harian.

Tidak jarang kita memandang waktu berbuka sebagai ajang "balas dendam". Alih-alih karena seharian tidak mengisi perut dengan makanan dan minuman, ketika berbuka malah kita sering meningkatkan porsi makan jadi dobel. Belum lagi kadar gula darah yang menurun drastis, membuat kita berpandangan dengan makan banyak akan mengembalikan gula darah kita ke kondisi normal. Dan akan menjadi bahaya jika kita memilih makan yang bergula tinggi.

Sebaiknya pilihlah asupan berelektrolit saat sahur. “Elektrolit sifatnya dapat menahan cairan tubuh, sehingga kita tak mudah dehidrasi selama puasa seharian,” ujar dr Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, dokter pemerhati gaya hidup sekaligus behavior scientist dan weight control specialist.

Kemudian, pilih juga menu sahur dengan bahan-bahan yang memiliki nilai indeks glikemik (IG) yang rendah, seperti oats, beras merah, roti gandum, sup, soto, pisang, dan makanan berprotein atau berserat tinggi lainnya. Lalu lengkapi juga dengan meminum susu rendah lemak atau jus, plus air putih yang cukup. Makanan ber- IG yang rendah mampu menaikkan kadar gula darah secara perlahan, dan menahan cukup lama untuk dicerna. Artinya, kita bisa merasa kenyang lebih lama.

Kita tidak perlu takut kadar gula akan drop selama puasa. Mengapa? Karena ketika kita sudah berhasil menjalankan ibadah puasa sehari penuh, artinya kebutuhan gula di tubuh sudah terpenuhi. Jika benar-benar drop, isilah dengan asupan gula secukupnya saja, tutur dr Grace. Buanglah pikiran, kalau mengonsumsi makanan berkadar gula tinggi banyak-banyak bisa jadi tabungan kita selama berpuasa.

Cobaan #2 Tubuh lemas selama berpuasa
Penyebab: Memiliki jadwal makan yang "baru".

Pola makan yang baru membuat minggu-minggu awal puasa terasa berat. Badan menjadi mudah lemas dan mengantuk di siang hari. Tapi tenang, itu hanya bersifat sementara dan tubuh kita akan otomatis beradaptasi seiring dengan kita berpuasa.

Sebaiknya bantu dengan mengonsumsi suplemen saat sahur. Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan suplemen yang tepat dan sesuai yang kita butuhkan. Minimal pilihlah suplemen yang membuat tubuh prima hingga waktu berbuka dan tidak merusak lambung. Vitamin C dan vitamin B merupakan pilihan yang tepat. Untuk multivitamin, pilihlah yang mengandung zinc dan selenium, saran dr Grace.

Cobaan #3 Bau mulut
Penyebab: Kurangnya jumlah cairan di dalam mulut.

Bau mulut yang kurang sedap memang menjadi tantangan tersendiri saat berpuasa. Larangan untuk minum membuat tubuh kita dehidrasi dan rongga mulut menjadi kering. Berpuasa juga membuat produksi saliva atau air liur juga mengalami penurunan. Kondisi ini membuat bakteri di dalam mulut semakin mudah untuk berkembang biak.

Sebaiknya pilihlah makanan yang tepat saat sahur. Makanan seperti seledri, keju, jamur shiitake, dan biji wijen, ternyata memiliki kemampuan dalam melindungi rongga mulut, serta membunuh bakteri yang memicu timbulnya plak penyebab bau mulut. Lana Rozenberg, DDS, seorang ahli kesehatan gigi holistik dan pendiri Rozenberg Dental Day Spa di New York City menyatakan, mengunyah seledri atau wortel secara rutin sekali setiap hari, sudah bisa memberikan perlindungan bagi gigi dan gusi. Lalu maksimalkan dengan berkumur obat antiseptik, melakukan flossing gigi usai sahur, dan hindarilah mengonsumsi makanan yang berbau tajam, seperti bawang, asparagus, petai, dan jengkol.

Cobaan #4 Konstipasi
Penyebab: Tidak makan seharian.

Jeda waktu makan yang cukup jauh antara sahur dan berbuka, membuat organ dalam saluran pencernaan memiliki banyak waktu untuk istirahat. Kondisi ini menyebabkan daerah usus tidak berkontraksi, sehingga menimbulkan konstipasi.

Sebaiknya perbanyak asupan air putih. Meminum banyak air putih, sayuran, buah, dan makanan berserat lainnya akan membantu kita meningkatkan proses pengeluaran sisa makanan di tubuh. Sebenarnya konstipasi tidak selalu terjadi karena kurangnya asupan serat saja, melainkan juga disebabkan oleh melambatnya ritme kontraksi. Perubahan proses pembuangan saat berpuasa sangatlah wajar. Yang terpenting, selalu berikan tubuh kita asupan sayuran, buah, dan air putih yang cukup.

Cobaan # 5 Masih kenyang saat sahur
Penyebab: Memiliki jam makan tambahan antara pukul 21.00 hingga tengah malam.

Ada dua alasan yang membuat sahur kita berantakan. Pertama, kebiasaan kalap saat berbuka yang membuat tubuh kita cepat lapar dan mendorong untuk makan kembali saat malam harinya. Yang kedua, memang tak terbiasa makan di waktu subuh.

Sebaiknya berbuka dengan menu benar. Anjuran, “Berbukalah dengan yang manis”, mungkin hanya pas diterapkan pada orang yang mengalami hipoglikemik atau kekurangan kadar gula dalam darah. Sedangkan untuk yang lain, mengonsumsi buah kurma segar dan segelas air putih bisa menjadi tajil yang ideal.

Studi klinis yang dipublikasikan di International Journal of Food Science and Nutrition, menyatakan kurma mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satunya Beta D-Glucan, yaitu serat larut air yang memberikan rasa kenyang serta baik untuk kesehatan pencernaan kita. Agar perut tidak "bawel" saat malam hari, usai makan kurma beri jeda 15-30 menit sebelum menyantap makanan utama yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang seimbang.

Jangan biarkan puasa menghambat aktivitas kita sehari-hari, mari lancarkan bulan suci tahun ini dengan memahami 5 "cobaan" di bulan puasa dan cara mengatasi dengan maksimal. Selamat berpuasa!

Monday, August 15, 2011

حكمة الإسراء والمعراج



Catatan Akhir Pekan ke-312

Share |
Isra’ Mi’raj Tidak Masuk Akal?





Ahad, 10 Juli 2011

Oleh: Dr. Adian Husaini

DALAM sebuah acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw, di Jakarta, pembawa acara menyampaikan narasi, bahwa Isra’ Mi’raj adalah adalah sebuah peristiwa yang harus diterima dengan iman dan tidak bisa diterima dengan akal, karena peristiwa itu memang tidak masuk akal. Mungkin, kita sering mendengar ungkapan serupa; bahwa hal-hal yang ghaib harus diterima dengan iman, bukan dengan akal. Benarkah pernyataan seperti itu?

Ketika itu, saya menguraikan, bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj memang tidak masuk di akalnya Abu Jahal. Tetapi, peristiwa tersebut masuk di akalnya Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.. Abu Jahal bahkan menjadikan Isra’ Mi’raj sebagai senjata untuk menarik kembali orang-orang Quraisy dari keimanan Islam. Dan memang, sejumlah orang akhirnya keluar dari Islam, karena menganggap cerita Isra’ Mi’raj sebagai kebohongan dan tidak masuk akal.

Tetapi, provokasi Abu Jahal dan beberapa tokoh kafir Quraisy tidak ‘mempan’ untuk membatalkan keimanan Abu Bakar ash-Shiddiq. Beliau cukup berlogika sederhana: Jika yang menyampaikan berita itu adalah Muhammad saw, pasti cerita itu benar adanya. Bahkan, lebih dari itu pun Abu Bakar ash-Shiddiq percaya. Jadi, Isra’ Mi’raj sangat masuk di akalnya Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, dan tidak masuk pada akalnya akalnya Abu Jahal.

Persoalan akal mendapatkan kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Orang dibebani kewajiban menjalankan syariat jika dia sudah “mukallaf”, artinya, dia sudah baligh (dewasa) dan mempunyai akal. Jika hilang akalnya, maka dia bebas syariat. Itulah karunia Allah! Manusia bisa saja menuntut bebas dari melaksanakan syariat Allah, asalkan mereka sudah kehilangan akal.

Memang, dengan akal-lah manusia dikatakan sebagai manusia. Laulal aqlu la-kaanal-insaanu kal-bahaaim. Begitu sebuah ungkapan Arab yang bermakna: tanpa akal, maka manusia ibarat binatang. Manusia menjadi manusia, karena akalnya, bukan karena jasadnya. Lihatlah, seorang ahli fisika Inggris Stephen Hawking! Meskipun tubuhnya sudah lemah lunglai, terhempas di kursi roda, tanpa bisa berkata apa-apa, jalan pikirannya tetap diperhatikan oleh dunia. Meskipun dia sekular, tetapi dia tetap dipandang sebagai manusia. Akalnya masih ada!

Bandingkan dengan seorang yang masih gagah perkasa atau cantik jelita, jika hilang akalnya, maka hilang pula nilainya sebagai manusia. Karena itu, kita melihat ada hal yang kontradiktif pada kaum sekular yang memandang manusia hanya dari segi fisiknya saja. Tengoklah buku-buku sejarah atau Biologi yang diajarkan kepada anak-anak kita! Tatkala membahas tentang asal-usul manusia, mereka hanya berbicara tentang sejarah fisik atau tubuh manusia. Yang mereka teliti hanya sejarah tulang belulang. Mereka hanya meneliti fosil, karena hanya itu yang bisa mereka lihat.

Mereka tidak mengakui adanya RUH yang justru merupakan inti dari manusia. Sedangkan jasad adalah “tunggangan” RUH. Saat bicara tentang sejarah manusia, maka harusnya mereka sampai pada satu momen penting dari sejarah manusia, yaitu tatkala manusia membuat perjanjian dengan Allah di alam arwah. Ketika itu, Allah bertanya: “Apakah Aku ini Tuhanmu?” maka serentak manusia menjawab: “Benar, kami menjadi saksi!” (QS 7:172).

Itulah sebuah momen penting dari sejarah manusia. Bukan hanya menelusuri sejarah tulang belulang. Sayangnya, kaum sekularis dan materialis tidak mengakui informasi yang berasal dari wahyu sebagai “Ilmu”. Bagi mereka informasi wahyu dianggap sebagai dogma, yang tidak bisa diilmiahkan. Informasi tentang RUH, alam akhirat, dan alam ghaib lainnya, tidak dikategorikan sebagai ilmu. Karena itulah, dalam struktur keilmuan yang banyak dipelajari di sekolah-sekolah atau Perguruan Tinggi sekarang, yang dimasukkan dalam kategori “sains” hanyalah hal-hal yang bisa diindera. Mereka tidak mengakui adanya Sains tentang akhirat, sains tentang sorga dan neraka.

Padahal, dalam Islam, informasi tentang sifat-sifat Allah, tentang Akhirat, adanya pahala dan dosa, tentang berkah, dan sebagainya, merupakan bagian dari Ilmu! Informasi tentang kenabian Muhammad saw, bahwa beliau menerima wahyu dari Allah SWT, adalah merupakan ILMU. Dalam QS 3:19 disebutkan, bahwa kaum ahlul kitab tidak berselisih paham kecuali setelah datangnya ILMU pada mereka, karena sikap iri dan dengki. Jadi, bukti kenabian Muhammad saw adalah suatu ILMU, yakni suatu informasi yang pasti kebenarannya.

Jadi, informasi tentang hal-hal ghaib adalah ILMU dan masuk akal. Sebab, informasi itu dibawa oleh manusia-manusia yang terpercaya. Karena sumber informasinya adalah pasti (khabar shadiq/true report), makan nilai informasi itu pun menjadi pasti pula. Sebenarnya, fenomena semacam ini terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kita percaya, bahwa kedua orang tua kita sekarang ini, benar-benar orang tua kita, juga berdasarkan informasi dari orang-orang yang kita percayai. Karena semua orang yang kita percayai memberikan informasi yang sama – bahwa mereka adalah orang tua kita – maka kita pun percayai, meskipun kita tidak melakukan tes golongan darah atau tes DNA.

Mungkin ada mahasiswa yang berlagak kritis dan rasional dalam segala hal. Dia mau mengkritisi semua hal. Katanya, “Saya hanya percaya kepada hal-hal yang bisa diindera secara langsung atau yang rasional. Di luar itu, saya tidak percaya!”


Kita jawab: “Anda pun tidak kritis pada diri Anda sendiri. Coba tanyakan dengan cara yang sesopan mungkin kepada kedua orang tua Anda, apa bukti ilmiah yang empiris dan rasional bahwa Anda benar-benar anak mereka?”

Seorang mahasiswa tidak akan pernah menjadi sarjana, jika dia bersikap kritis. Saat dosennya menyatakan, bahwa ini adalah rumus Phytagoras atau hukum ini ciptaan Archimides, maka si mahasiswa yang mengaku kritis tadi, harusnya bertanya kepada dosennya, bagaimana Bapak tahu, bahwa rumus itu berasal dari Phytagoras? Bagaimana membuktikannya? Apakah Bapak melihat sendiri? Kenapa Bapak percaya begitu saja.

Saat seorang dosen atau guru fisika menerangkan bahwa kecepatan cahaya adalah 270 ribu sekian km/detik, maka si mahasiswa harusnya bertanya, “Bagaimana Bapak bisa mengatakan seperti itu. Apa buktinya?”

Syahdan, dulu ada seorang ilmuwan di Indonesia yang terkenal sangat rasional dan “Western oriented”. Dia hanya mau menerima hal-hal yang empiris dan rasional. Suatu ketika, sang ilmuwan ini akan balik kampong dan menaiki Kapal Laut. Maka, temannya, yang seorang cendekiawan Muslim mengingatkan dia: “Jika kamu rasional, harusnya kamu tidak naik kapal, tetapi berenang. Sebab, ketika naik kapal, kamu sudah tidak rasional, karena kamu percaya saja kepada nakhoda atau petugas kapal yang kamu tidak kenal sama mereka!”

Tatkala kita menaiki pesawat terbang, kita dipaksa menjadi tidak rasional dan tidak kritis.Saat diumumkan, bahwa pesawat ini akan menuju suatu kota dengan ketinggian sekian, dengan pilot Si Fulan, maka kita pun percaya begitu saja! Padahal, kita tidak kenal sama sekali dengan para awak pesawat, tidak mengecek langsung, apakah si pilot benar-benar pilot atau pelawak.

Itulah anehnya manusia. Kadangkala, mereka percaya kepada dukun yang jelas-jelas mengaku bodho, percaya kepada ilmuwan fosil yang belum tentu jujur, percaya kepada pramugari pesawat yang sama sekali tidak dikenalnya. Tetai, ajaibnya, mereka tidak percaya kepada seorang “manusia” yang kejujurannya diakui oleh bangsanya, diakui oleh kawan maupun lawannya. Bahkan, sejak umur 25 tahun, kaumnya sudah member gelar istimewa “al-Amin”, manusia yang terpercaya.

Jika dukun yang menamakan dirinya sebagai orang bodho bisa dipercaya, mengapa kita tidak percaya kepada Nabi Muhammad saw? Itulah akal Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., yaitu akal yang jernih; akal yang sanggup mendudukkan sesuatu pada tempatnya. Saat berita Isra’ Mi’raj itu tiba padanya, maka Sayyidina Abu Bakar cukup menggunakan logika yang sederhana: Jika yang mengatakan itu adalah Muhammad saw, pasti itu benar adanya!

Ada lagi sebagian kalangan yang berlagak kiritis kepada Nabi Muhammad saw, kritis kepada sahabat Nabi dan para ulama terkemuka. “Kita harus kiritis!” katanya. Bahkan, masih kata dia lagi, “Kita harus berani kritis terhadap pikiran kita sendiri!”

Dalam acara bedah Novel Kemi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 28 Juni 2011, ada seorang mahasiswa bertanya kepada saya: Apa definisi iman, kafir, dan sebagainya?”

Tentu saja, saya cukup keheranan. Bagaimana seorang yang belajar agama Islam pada level perguruan tinggi masih belum tahu, ada definisi iman dan kafir. Saya jawab, “Kenapa kita tidak merujuk saja kepada pendapat para ulama yang mu’tabarah tentang definisi-definisi tersebut? Lihat saja pendapat Imam al-Syafii, Imam al-Ghazali, dan sebagainya!”

Si mahasiswa tadi sebenarnya sedang menghadapi krisis otoritas. Dia menolak otoritas para ulama Islam, tetapi mengakui otoritas Nasr Hamid Abu Zaid, dan para orientalis. Dia lebih percaya kepada pendapat orientalis ketimbang pendapat ulama. Padahal, setiap bidang ilmu selalu menempatkan otoritas-otoritas tertentu. JIka kita belajar Fisika, maka kita diminta menerima otoritas keilmuan yang dimiliki ilmuwan-ilmuwan besar di bidang Fisika. Sama halnya dengan otoritas di bidang ilmu ekonomi, ilmu Sosiologi, dan sebagainya. Ironisnya, saat ini, otoritas keilmuan di Perguruan Tinggi kadangkala diletakkan kepada gelar formal, dan bukan pada kualitas keilmuan seseorang. Meskipun bodoh dan kurang ilmu, tetapi karena sudah bergelar professor maka dia diberikan otoritas keilmuan di bidangnya.

Jika mahasiswa tidak mengakui otoritas keilmuan seseorang, maka dia tidak akan pernah menjadi sarjana, sebab saat menyusun skripsi, tesis, atau disertasi, pasti dia mengutip sana-sini, pendapat-pendapat dari orang-orang yang dianggap mempunyai otoritas tertentu di bidangnya. Saat membahas tafsir UUD 1945, tentu kita lebih percaya kepada tafsiran Prof. Dr. Jimly ash-Shiddiqy dibandingkan tafsiran Inul atau Thukul.

Untuk menundukkan akal manusia agar menerima kebenaran misi kenabian, maka Allah memberikan bukti-bukti nyata berupa mu’jizat pada para utusan-Nya. Dengan itu, diharapkan, akal manusia akan menerima kebenaran yang berasal dari Allah, yang merupakan sumber kebenaran. Jadi, berita tentang misi kenabian adalah suatu Ilmu dan ilmiah. Adalah ironis, jika berita kenabian tidak dianggap sebagai ILMU, sedangkan informasi tentang kehidupan di bumi jutaan tahun lalu, dianggap sebagai ILMU.

Pintu masuk seorang menjadi Muslim adalah “syahadat”: saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Konsekuensinya, seorang Muslim pasti percaya kepada apa pun yang dikatakan oleh Nabi Muhammad saw. Allah adalah sumber ILMU. Allah yang mengajarkan Ilmu kepada manusia, baik yang disampaikan melalui para nabinya, maupun yang diberikan kepada manusia dalam bentuk ilham, dan sebagainya.

Yang jelas, tatkala mendapatkan ILMU, maka kita yakin, bahwa Ilmu itu adalah anugerah Allah. Ilmu adalah karunia Allah. Meskipun manusia bekerja keras, jika Allah tidak menghendaki dia meraih ilmu, maka suatu ilmu tidak akan sampai padanya. Bertemunya upaya manusia dan anugerah Allah akan datangnya suatu makna pada diri manusia, itulah yang dikatakan Prof Syed Naquib al-Attas sebagai suatu Ilmu. Di sini terpadu unsur upaya manusia, sebagai syariat untuk meraih ilmu. Tetapi, pada sisi lain, bagaimana pun, keberhasilan manusia untuk meraih satu ilmu tertentu adalah merupakan anugerah Allah SWT.

Jadi, seorang Muslim adalah seorang yang sangat menghargai akalnya, dan mampu menempatkan akal manusia pada tempatnya. Akal adalah anugerah Allah. Akal digunakan untuk berpikir yang tujuan tertingginya adalah untuk mengenal Sang Pencipta (ma’rifatullah). Pengakuan akan ke-Tuhanan Allah SWT dan kenabian Muhammad saw itulah yang membedakan akal orang mukmin dengan akal orang kafir. Orang mukmin mengarahkan akalnya untuk memahami ayat-ayat Allah.

Orang mukmin paham akan tujuan dan makna hidup yang sebenarnya. Dengan akalnya, orang mukmin paham, bahwa kebahagiaan tertinggi di dunia ini adalah mengenal dan berzikir kepada Allah; bukan menuruti semua tuntutan syahwat. Dengan akalnya, manusia dapat mengenal Sang Pencipta. Dengan akalnya, manusia dapat memahami cara-cara menyembah Sang Pencipta, sebagaimana diajarkan oleh utusan Allah.

Jadi, meskipun sama-sama berakal, ada perbedaan yang mendasar antara akal Abu Bakar ash-Shiddiq dan akal Abu Jahal. Akal Abu Bakar adalah akal yang jernih, akal yang benar (aqlun shahihun), sedangkan akal Abu Jahal adalah akal yang salah, akal yang buruk, akal yang tidak mampu mengantarkan manusia kepada pengenalan Sang Pencipta. Wallahu a’lam bil-shawab. (***).

Hukum Nikah melalui telipon


Senin, 15 Agustus 2011

Follow :

Home Konsultasi Fiqih kontemporer

“Menikah Lewat Telpon”

Senin, 22 Desember 2008
Pengirim :

Saya bekerja di luar Hongkong dan punya calon pria Solo. Untuk menenangkan pikiran, bolehkah menikah melalui telpon?

Ustadz ....saya sedang bekerja jadi TKW di Honkong masa kontrak saya masih 2 tahunan sementara saya punya kenalan di Solo. Kami berdua sudah saling cinta dan berjanji langsung akan menikah setelah kontrak saya habis.

Masalahnya, sudah dua bulan ini saya sudah gak sabar dan was-was saya termasuk orang pencemburu karena itu, agar menenangkan kami berdua kami mengusulkan untuk menikah melalui telepon setidaknya meski kami tdak bertemu, kami bisa tenang dan sudah syah sebagai suami-istri. Bolehkan saya lakukan hal seperti ini dalam Islam??

Iqlimah-Hongkong

Jawaban :

Proses pernikahan dalam Islam mempunyai aturan- aturan yang ketat. Sebuah akad pernikahan yang syah harus terpenuhi rukun dan syarat-syaratnya. Rukunnya adalah ijab dan qabul, sedang syaratnya adalah ijin dari wali perempuan dan kehadiran dua orang saksi. Ini semuanya harus dilakukan dengan jelas dan transparan, sehingga tidak ada unsur penipuan dan pengelabuhan. Oleh karena itu calon suami atau wakilnya harus hadir di tempat, begitu juga wali perempuan atau wakilnya harus hadir di tempat, dan kedua saksipun harus hadir di tempat untuk menyaksikan akad pernikahan.

Ketika seseorang menikah lewat telpon, maka banyak hal yang tidak bisa terpenuhi dalam akad nikah lewat telpon tadi, diantaranya : tidak adanya dua saksi, tidak adanya wali perempuan, dan tidak ketemunya calon penganten ataupun wakilnya. Ini yang menyebabkan akad pernikahan tersebut menjadi tidak syah.

Seandainya dia menghadirkan dua saksi dan wali perempuan dalam akad ini, tetap saja akad pernikahan tidak syah. Karena kedua saksi tersebut tidak menyaksikan apa-apa kecuali orang yang sedang menelpun, begitu juga wali perempuan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Suara yang ada ditelpun itu belum tentu suara calon suami atau istri. Ringkasnya bahwa akad pernikahan melalui telpon berpotensi untuk salah, atau rentan terjadinya penipuan dan manipulasi.

Disarankan siapa saja yang ingin menikah jarak jauh, untuk mewakilkan kepada orang yang dipercaya. Seandainya dia sebagai perempuan yang bekerja di luar negri, maka cukup walinya sebagai wakil darinya untuk menikahkan dengan lelaki yang diinginkannya, dan harus ada dua saksi yang hadir. Bagi seorang laki-laki yang ingin menikah dengan perempuan jarak jauh, maka hendaknya dia mewakilkan dirinya kepada orang yang dipercaya, seperti adik, kakak, atau saudaranya dengan dihadiri wali perempuan dan kedua saksi. Seandainya ada laki-laki dan perempuan yang ingin menikah di luar negeri dan jauh dari wali perempuan, maka wali tersebut bisa mewakilkan kepada orang yang dipercayai. Wakil dari wali tersebut beserta kedua saksi harus hadir di dalam akad pernikahan. Semua proses pemberian kuasa untuk mewakili hendaknya disertai dengan bukti-bukti dari instasi resmi terkait, supaya tidak disalah gunakan.

Wallahu A’lam

Jawab :


Hukum Nikah melalui telipon


Senin, 15 Agustus 2011

Follow :

Home Konsultasi Fiqih kontemporer

“Menikah Lewat Telpon”

Senin, 22 Desember 2008
Pengirim :

Saya bekerja di luar Hongkong dan punya calon pria Solo. Untuk menenangkan pikiran, bolehkah menikah melalui telpon?

Ustadz ....saya sedang bekerja jadi TKW di Honkong masa kontrak saya masih 2 tahunan sementara saya punya kenalan di Solo. Kami berdua sudah saling cinta dan berjanji langsung akan menikah setelah kontrak saya habis.

Masalahnya, sudah dua bulan ini saya sudah gak sabar dan was-was saya termasuk orang pencemburu karena itu, agar menenangkan kami berdua kami mengusulkan untuk menikah melalui telepon setidaknya meski kami tdak bertemu, kami bisa tenang dan sudah syah sebagai suami-istri. Bolehkan saya lakukan hal seperti ini dalam Islam??

Iqlimah-Hongkong

Jawaban :

Proses pernikahan dalam Islam mempunyai aturan- aturan yang ketat. Sebuah akad pernikahan yang syah harus terpenuhi rukun dan syarat-syaratnya. Rukunnya adalah ijab dan qabul, sedang syaratnya adalah ijin dari wali perempuan dan kehadiran dua orang saksi. Ini semuanya harus dilakukan dengan jelas dan transparan, sehingga tidak ada unsur penipuan dan pengelabuhan. Oleh karena itu calon suami atau wakilnya harus hadir di tempat, begitu juga wali perempuan atau wakilnya harus hadir di tempat, dan kedua saksipun harus hadir di tempat untuk menyaksikan akad pernikahan.

Ketika seseorang menikah lewat telpon, maka banyak hal yang tidak bisa terpenuhi dalam akad nikah lewat telpon tadi, diantaranya : tidak adanya dua saksi, tidak adanya wali perempuan, dan tidak ketemunya calon penganten ataupun wakilnya. Ini yang menyebabkan akad pernikahan tersebut menjadi tidak syah.

Seandainya dia menghadirkan dua saksi dan wali perempuan dalam akad ini, tetap saja akad pernikahan tidak syah. Karena kedua saksi tersebut tidak menyaksikan apa-apa kecuali orang yang sedang menelpun, begitu juga wali perempuan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Suara yang ada ditelpun itu belum tentu suara calon suami atau istri. Ringkasnya bahwa akad pernikahan melalui telpon berpotensi untuk salah, atau rentan terjadinya penipuan dan manipulasi.

Disarankan siapa saja yang ingin menikah jarak jauh, untuk mewakilkan kepada orang yang dipercaya. Seandainya dia sebagai perempuan yang bekerja di luar negri, maka cukup walinya sebagai wakil darinya untuk menikahkan dengan lelaki yang diinginkannya, dan harus ada dua saksi yang hadir. Bagi seorang laki-laki yang ingin menikah dengan perempuan jarak jauh, maka hendaknya dia mewakilkan dirinya kepada orang yang dipercaya, seperti adik, kakak, atau saudaranya dengan dihadiri wali perempuan dan kedua saksi. Seandainya ada laki-laki dan perempuan yang ingin menikah di luar negeri dan jauh dari wali perempuan, maka wali tersebut bisa mewakilkan kepada orang yang dipercayai. Wakil dari wali tersebut beserta kedua saksi harus hadir di dalam akad pernikahan. Semua proses pemberian kuasa untuk mewakili hendaknya disertai dengan bukti-bukti dari instasi resmi terkait, supaya tidak disalah gunakan.

Wallahu A’lam

Jawab :


من هم أهل السنة والجماعة


Home Konsultasi Fiqih kontemporer

Apa itu Ahlus Sunnah Wal Jamaah?

Rabu, 23 Desember 2009
Pengirim :


Assalam’alaikum, ustadz. Saya sering mendengar ceramah yang berisi ajakan untuk kembali kepada ajaran salaf sholeh. Apa maksudnya? Bagaimana Islam yang salafi tersebut? [Hakim-Jakarta. Pertanyaan senada pernah diajukan M. Abduh (Surabaya), Prita (Malang)]

Jawaban:

Pengertian Salaf Sholeh

Untuk memahami maksud salaf sholeh, terlebih dahulu kita harus memahami artinya:

Salaf secara bahasa adalah orang dahulu atau setiap orang yang mendahului kita. Maka Salaf Sholeh adalah setiap orang yang sholeh dan telah mendahului kita.

Adapun secara istilah, Salaf Sholeh ialah para Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in yang hidup di masa tiga abad pertama yang dimuliakan, yang terdiri dari kalangan para imam yang telah diakui keimaman, kebaikan, dan kepahaman mereka terhadap sunnah dan keteguhan mereka di dalam menjalankan sunnah tersebut, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup mereka.

Dasar dari pengertian tersebut adalah firman Allah swt:

??????????????? ???????????? ???? ??????????????? ???????????? ??????????? ???????????? ??????????? ??????? ?????? ???????? ????????? ?????? ????????? ?????? ???????? ??????? ????????? ??????????? ?????????? ?????? ??????? ?????? ????????? ??????????

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS. At-Taubah: 100)

Begitu juga firman Allah swt :

????? ????????? ?????????? ??? ?????? ??? ????????? ???? ???????? ??????????? ?????? ??????? ?????????????? ????????? ??? ???????? ?????????? ????????? ???????? ????????

“Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa: 115)

Hal itu dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw:

????????? ???? ??? ????? ?????? ??? ????? ??????

“Sebaik-baik manusia adalah (orang yang hidup) pada masaku ini (generasi Sahabat), kemudian yang sesudahnya (generasi Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (generasi Tabi’ut Tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Salaf Sholeh ini mempunyai nama-nama lain, di antaranya adalah Ahlu Sunnah wal Jama’ah, sebagaimana yang disebutkan oleh Abdullah bin Abbas ra, ketika menafsirkan firman Allah swt:

?????? ????????? ??????? ??????????? ???????

“Pada hari yang di waktu itu, ada muka yang putih berseri dan adapula muka yang hitam muram.” (QS.3:106)

Abdullah bin Abbas berkata: “Muka yang putih berseri adalah muka Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan muka yang hitam muram adalah ahli bid’ah dan furqoh (perselisihan).”

Pengertian Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Untuk memahami Ahlus Sunnah wal Jama’ah, kita harus mengetahui dahulu masing-masing dari Sunnah dan Jama’ah.

1. Pengertian Sunnah

Pengertian as-Sunnah secara bahasa (etimologi) : as-Sunnah berasal dari kata ??? ???? dan ???? ????

Yang berarti ???????? (jalan, metode, pandangan hidup) dan ??????? (perilaku) yang terpuji ataupun yang tercela.

Adapun dasar dari pengertian ini adalah sabda Rasulullah saw:

???????? ??? ?? ??? ????? ?????????????? ?????

“Sungguh kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta...”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun as-Sunnah secara istilah (terminologi), yaitu: petunjuk yang telah ditempuh Rasulullah saw dan para sahabatnya baik berkenaan dengan ilmu, aqidah, perkataan, perbuatan maupun ketetapan.

Kata sunnah juga merupakan lawan dari bid’ah.

2. Pengertian Jama’ah:

Jama’ah secara bahasa diambil dari kata ??? (mengumpulkan), atau ???????? (perkumpulan), lawan dari kata ???????? (perceraian) dan ?????? (kelompok ).

Adapun pengertian jama’ah secara istilah (terminologi) adalah: perkumpulan orang-orang beriman yang memegang teguh ajaran Al-Qur’an dan Sunnah.

Dari keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah Salaf Sholeh juga, yaitu perkumpulan yang terdiri dari para Sahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in yang hidup di masa tiga abad pertama yang dimuliakan, yang terdiri dari kalangan para imam yang telah diakui keimaman, kebaikan, dan kepahaman mereka terhadap sunnah dan keteguhan mereka didalam menjalankan sunnah tersebut, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup mereka.

Atau bisa diartikan, mereka yang berpegang teguh pada sunnah Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jejak dan jalan mereka, baik dalam hal aqidah, perkataan, maupun perbuatan. Juga mereka yang istiqomah (konsisten) dalam berittiba’ (mengikuti sunnah Nabi saw) dan menjauhi perbuatan bid’ah.

Kenapa disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah? Karena mereka selalu memegang teguh As Sunah dan mengamalkannya, serta selalu bersatu dan bekerjasama di dalam melaksanakan ajaran-ajaran Islam.

Pengertian Muslim Salaf

Dari keterangan di atas, kita bisa mengetahui bahwa Muslim Salaf adalah setiap muslim yang berpegang teguh dengan ajaran-ajaran Al-Quran dan Sunnah, sebagaimana yang dipahami oleh Salaf Sholeh dan para pengikut sesudahnya. Atau dengan kata lain, muslim salafi adalah setiap muslim yang berpegang teguh kepada prinsip-prinsip yang telah diletakkan oleh Ahlu Sunnah wal Jama’ah.

Agar lebih jelas, perlu disebutkan di sini beberapa karakteristik Ahlu Sunnah wal Jama’ah secara umum, di antaranya adalah:

1. Sumber pengambilan hukum mereka hanyalah Al-Quran dan As-Sunnah.

2. Mereka bersikap pertengahan di antara sifat melampui batas (berlebih-lebihan) dan sifat meremehkan, dalam segala hal, baik dalam masalah aqidah, hukum, maupun akhlak.

3. Mereka tidak mempunyai imam, pemimpin, ataupun tokoh yang dikultuskan, kecuali Rasulullah saw.

4. Mereka berkeyakinan bahwa semua pendapat atau perkataan dari siapapun juga, bisa ditolak ataupun diterima (bisa salah dan benar), kecuali perkataan Rasulullah saw.

5. Mereka menghormati dan menjunjung tinggi para Salafush Shalih (Sahabat, Tabi’in dan Tabi’u Tabi’in) dan berkeyakinan bahwa manhaj hidup mereka adalah manhaj yang paling lurus dan selamat. Mereka paling banyak ilmunya dan paling bijaksana dalam mengambil sikap.

6. Mereka menolak takwil (penyelewengan suatu nash dari makna yang sebenarnya), khususnya dalam Asma’ dan Sifat.

7. Mereka menyerahkan diri secara bulat-bulat kepada syariat Islam, walaupun kadang mereka tidak bisa mencerna hikmah yang terkandung di dalamnya.

8. Mereka lebih mendahulukan nash yang shahih daripada akal (logika) belaka dan menjadikan akal di bawah nash.

9. Mereka memadukan antara seluruh nash-nash dalam satu permasalahan dan mengembalikan (ayat-ayat) yang mutasyabihat (ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian/tidak jelas) kepada yang muhkam (ayat-ayat yang jelas dan tegas maksudnya).

Setelah kita mengetahui pengertian Salaf Sholeh dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, serta beberapa karakteristiknya secara global, maka bisa kita katakan bahwa ormas NU, Muhammadiyah, dan Persis termasuk dalam katagori Ahlu Sunnah wal Jama’ah secara umum, dalam arti mereka bukanlah termasuk kelompok Syi’ah, Mu’tazilah, Jabariyah, Qadariyah, Khowarij, atau kelompok-kelompok sesat lainnya.

Adapun dalam pengertian Ahlu Sunnah wal Jama’ah atau Salaf Sholeh secara khusus, sebagian ormas Islam tersebut belum bisa secara sempurna, jika di pengertiannya sesuai sesuai dengan apa yang dipahami oleh Salaf Sholeh. Umpamanya, dalam menyikapi Asma’ dan Sifat Allah, masih berbeda dengan madzhab Sahabat, atau Ahlus Sunah wal Jama’ah atau Salafush Shaleh. Sebagian ormas Islam, misalnya, masih menyelisihi prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah, seperti terlalu mengandalkan logika daripada nash, terutama dalam masalah aqidah dan lain-lainnya, yang rinciannya tentunya tidak bisa disebut di sini satu persatu.

Untuk menjadi bagian dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah secara lebih utuh, atau agar berada di dalam manhaj Salaf Sholeh secara lebih sempurna, maka ormas-ormas tersebut perlu mengadakan kajian-kajian yang lebih intensif dan mendalam khususnya dalam masalah-masalah aqidah, manhaj, maupun fiqh. Wallahu A’alam. [www.hidayatullah.com]



Jawab :


Sunday, August 14, 2011

كيفية تحديد ليلة القدر عند ابن عباس




أولا ً p ما استـنبطه ابن عـباس t i

{ عـن ابن عـباس ٍ t قال : سورة القـدر ثلا ثون كـلمة
وأن كلمة ( هي ) ترتيبها السابع والعـشرون وأيضا ً

قال t : أن كـلمة ليلة القـدر مُـكونه من تسعة حُروف
وتـكررت ثلاث مرات فـيكون ذلك سبعة وعـشرين وكان
ذلك اجتهادا ً منه لمعرفة في أي ليلة تأتي ليلة القدر }*
و استـَـنبط أيضا ً ابن عـباس t أنها تـدور حول العَـدد سبعة أي تأتي في أول أو آخر السبـع الأواخر من رمضان حيث للعَـدد سبعـة ( دلا ئـل كثـيرة )** مثـل : السماوات سبع ، والأرضين سبع ، وأيام الأسبوع سبعة ويسجد الإ نسان على سبعة أعـضاء والطواف
بالكعـبة ثم السعي سبـعة أشواط ، ورمي الجمار سبـع حصوات.

ثانيا ً p ترتـيب السورة في المُصحف i

مكان سورة القدر في المُصحف بعـد سورة العَـلق وكأن الله تعالى يقول لنا : أن أول ما نزل من القرآن في سورة العلق قـد نزل في هذه الليلة المباركة في السورة التي تـليها وهي سورة القـدر ، مثـلما نجد سورة الشَرح بعـد سورة الضُحى.

ثالثا ً p عَـدد آيات وترتيب السورة i

فعـدد آيات سورة القدر ( 5 ) وترتيـبها في المُصحف رقم ( 97 ) وهذه الأعـداد خمسة وسبعة وتسعة هي مُعظم الليالي التي تأتي فيها ليلة القدر و ذلك في الليالي العـَشر الأخيرة من رمضان.
ـــــــــــــــــــــــــــــــ
* التـفـسير الكبـير للرازي ( سورة القـدر )
** تفـسير ابن كثـير للسورة ــ عـندما سأل عُـمر بن الخطاب ابن عـباس y

رابعا ً p عَـدد حُروف سورة القدر i

عَدد حُروف السورة ( 114 ) حرفا ً وهو نفس عَـدد سور القـُرآن الكريم وكأن الله تعالى يُخبرنا أن عَـدد سور القرآن الذي بدأ نـُزوله في هـذه اللـيلة سيكون هو نفـسُه عـدد حروف سورة القـدر ،
وهـذه الحروف هي عـلى التـوالي في الخمس آيات :
( 21 + 19 + 20 + 36 + 18 = 114 حرفـا ً ) وأوضح للقارئ أن الهَـمزة في كـلمة مَلآئِـكة هي في الأصل
ألف مَهموز ( ملأ كـَة ) وهي جمع ملأ ك كقول الشاعـر :
كـلُ أهـل السماءِ يدعـو عـليكمُ
من نبي ٍ وملأ ك ٍ ورسول ٍ

ولذلك كلمة ملآئِكة مُكونه من ( 5 حروف ) فقـط0
وأصل الفعـل هـو [ فـعـل أ لـَـك ]*
والرسالة في اللغة تسمى ألوك وحامل الرسالة يُسمى مأ لـك ثم قـُدِمَت اللام فأصبحت مَََلأ ك والجمع مَلأ كَة كقول الشاعر :
أبلغ النـُعـمان عـني ملأ كا ً إنه قـد طال حبسي وانتـظاري
ثم حُذِفـَت الهَمزة من ملأ ك فأصبحت مَلا ك أو مَـلـَك ، ولكن عـند الجَمع رُدَت الهَـمزة فأصبحت ملآ ئـِكة.
وكـُلنا نعلم أن الملآئِكة تحمل رسائِل الله كما في قوله تعالى
} { [ المُرسلات : 1 ]
} { [ فاطر : 1 ]

ملحوظة : ــ من يُخبرنا بالنبأ يُسمى نـَبـِيء ثم حُـذِ فـَت الهَمزة أيضا ً لنقـول : نبي وعـند الجَمع رُدَت الهَمزة أنبـياء
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
* المُعجم الوجيز لمَجمع اللغة العـربية ومُعجم لسان العـرب لابن منظور

خامسا ً p توافـُق السورة مع سور أ ُخرى i

[ أ ] بُمقارنة سورة القـدر بأول سورة الدُخان نجد الآتي :ـ
}
{ [ سورة الدُخـَان ]
(1) الآية الثـالثة من سورة الدُخان تـصف لـنا اللـيلة بأنها لـيلة
مُباركة فإذا انتـقـلنا إلى الآية الثالثة أيضا ً من سورة القدر لوجدنا مقـدار هذه البركة بأنها خيرٌ من ألف شهر.
(2) الآية الرابعة من سورة الدُخان نجد قول الله عز وجل
( فـيها يُـفرقُ كلُ أمر ) فإذا انتقـلنا إلى الآية الرابعة أيضا ً
من سورة القـدر لوجدنا قـوله تعالى ( فـيها من كل أمر )
ولذلك ليس من المَعـقول والمقـبول أن نقول أن الليلة التي في سورة الدُخـَان هي ليلة النصف من شهر شعـبان ،
لأن قول الله ( إنا أنزلناه ) في أول الآية أي نزول القـُرآن في شهر رمضان وليس شهر شعـبان كما في قوله تعالى
} { [ البقرة : 185 ]
[ ب] بُمقارنة سورة القدر أيضا ً بقوله تعالى في أول سورة الفجر
} { [ سورة الفجر ]
(1) الآية الثالثة تـُشير إلى الوقـت التي تأتي فـيه ليلة القـدر

( فهي تأتي في ليلة شفع أو وتـر ) فـسُبحان الله تعالى الذي

جمع الشفع والوتـر في ليلة واحدة.

(2) الآية الرابعة تـُـشير إلى ليلة القـدر ذاتها حيث تسري فـيها
رحمة الله حتى مطلع الفجر ( آخر سورة القـدر )
بل إن اسم السورة ذاته يُـشير إلى أول فجر للإسلام بعـد أن أنزل الله تعالى القــُرآن في ليلة القـدر الأولى بغار حرآء بمكة المكرمة ،
فأقـسم الله بهذا الفجر الأول للإسلام في أول سورة الفجر.

كيفية تحديد ليلة القدر عند ابن عباس




أولا ً p ما استـنبطه ابن عـباس t i

{ عـن ابن عـباس ٍ t قال : سورة القـدر ثلا ثون كـلمة
وأن كلمة ( هي ) ترتيبها السابع والعـشرون وأيضا ً

قال t : أن كـلمة ليلة القـدر مُـكونه من تسعة حُروف
وتـكررت ثلاث مرات فـيكون ذلك سبعة وعـشرين وكان
ذلك اجتهادا ً منه لمعرفة في أي ليلة تأتي ليلة القدر }*
و استـَـنبط أيضا ً ابن عـباس t أنها تـدور حول العَـدد سبعة أي تأتي في أول أو آخر السبـع الأواخر من رمضان حيث للعَـدد سبعـة ( دلا ئـل كثـيرة )** مثـل : السماوات سبع ، والأرضين سبع ، وأيام الأسبوع سبعة ويسجد الإ نسان على سبعة أعـضاء والطواف
بالكعـبة ثم السعي سبـعة أشواط ، ورمي الجمار سبـع حصوات.

ثانيا ً p ترتـيب السورة في المُصحف i

مكان سورة القدر في المُصحف بعـد سورة العَـلق وكأن الله تعالى يقول لنا : أن أول ما نزل من القرآن في سورة العلق قـد نزل في هذه الليلة المباركة في السورة التي تـليها وهي سورة القـدر ، مثـلما نجد سورة الشَرح بعـد سورة الضُحى.

ثالثا ً p عَـدد آيات وترتيب السورة i

فعـدد آيات سورة القدر ( 5 ) وترتيـبها في المُصحف رقم ( 97 ) وهذه الأعـداد خمسة وسبعة وتسعة هي مُعظم الليالي التي تأتي فيها ليلة القدر و ذلك في الليالي العـَشر الأخيرة من رمضان.
ـــــــــــــــــــــــــــــــ
* التـفـسير الكبـير للرازي ( سورة القـدر )
** تفـسير ابن كثـير للسورة ــ عـندما سأل عُـمر بن الخطاب ابن عـباس y

رابعا ً p عَـدد حُروف سورة القدر i

عَدد حُروف السورة ( 114 ) حرفا ً وهو نفس عَـدد سور القـُرآن الكريم وكأن الله تعالى يُخبرنا أن عَـدد سور القرآن الذي بدأ نـُزوله في هـذه اللـيلة سيكون هو نفـسُه عـدد حروف سورة القـدر ،
وهـذه الحروف هي عـلى التـوالي في الخمس آيات :
( 21 + 19 + 20 + 36 + 18 = 114 حرفـا ً ) وأوضح للقارئ أن الهَـمزة في كـلمة مَلآئِـكة هي في الأصل
ألف مَهموز ( ملأ كـَة ) وهي جمع ملأ ك كقول الشاعـر :
كـلُ أهـل السماءِ يدعـو عـليكمُ
من نبي ٍ وملأ ك ٍ ورسول ٍ

ولذلك كلمة ملآئِكة مُكونه من ( 5 حروف ) فقـط0
وأصل الفعـل هـو [ فـعـل أ لـَـك ]*
والرسالة في اللغة تسمى ألوك وحامل الرسالة يُسمى مأ لـك ثم قـُدِمَت اللام فأصبحت مَََلأ ك والجمع مَلأ كَة كقول الشاعر :
أبلغ النـُعـمان عـني ملأ كا ً إنه قـد طال حبسي وانتـظاري
ثم حُذِفـَت الهَمزة من ملأ ك فأصبحت مَلا ك أو مَـلـَك ، ولكن عـند الجَمع رُدَت الهَـمزة فأصبحت ملآ ئـِكة.
وكـُلنا نعلم أن الملآئِكة تحمل رسائِل الله كما في قوله تعالى
} { [ المُرسلات : 1 ]
} { [ فاطر : 1 ]

ملحوظة : ــ من يُخبرنا بالنبأ يُسمى نـَبـِيء ثم حُـذِ فـَت الهَمزة أيضا ً لنقـول : نبي وعـند الجَمع رُدَت الهَمزة أنبـياء
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
* المُعجم الوجيز لمَجمع اللغة العـربية ومُعجم لسان العـرب لابن منظور

خامسا ً p توافـُق السورة مع سور أ ُخرى i

[ أ ] بُمقارنة سورة القـدر بأول سورة الدُخان نجد الآتي :ـ
}
{ [ سورة الدُخـَان ]
(1) الآية الثـالثة من سورة الدُخان تـصف لـنا اللـيلة بأنها لـيلة
مُباركة فإذا انتـقـلنا إلى الآية الثالثة أيضا ً من سورة القدر لوجدنا مقـدار هذه البركة بأنها خيرٌ من ألف شهر.
(2) الآية الرابعة من سورة الدُخان نجد قول الله عز وجل
( فـيها يُـفرقُ كلُ أمر ) فإذا انتقـلنا إلى الآية الرابعة أيضا ً
من سورة القـدر لوجدنا قـوله تعالى ( فـيها من كل أمر )
ولذلك ليس من المَعـقول والمقـبول أن نقول أن الليلة التي في سورة الدُخـَان هي ليلة النصف من شهر شعـبان ،
لأن قول الله ( إنا أنزلناه ) في أول الآية أي نزول القـُرآن في شهر رمضان وليس شهر شعـبان كما في قوله تعالى
} { [ البقرة : 185 ]
[ ب] بُمقارنة سورة القدر أيضا ً بقوله تعالى في أول سورة الفجر
} { [ سورة الفجر ]
(1) الآية الثالثة تـُشير إلى الوقـت التي تأتي فـيه ليلة القـدر

( فهي تأتي في ليلة شفع أو وتـر ) فـسُبحان الله تعالى الذي

جمع الشفع والوتـر في ليلة واحدة.

(2) الآية الرابعة تـُـشير إلى ليلة القـدر ذاتها حيث تسري فـيها
رحمة الله حتى مطلع الفجر ( آخر سورة القـدر )
بل إن اسم السورة ذاته يُـشير إلى أول فجر للإسلام بعـد أن أنزل الله تعالى القــُرآن في ليلة القـدر الأولى بغار حرآء بمكة المكرمة ،
فأقـسم الله بهذا الفجر الأول للإسلام في أول سورة الفجر.

Monday, August 8, 2011

Lalat Penawar Luka


الرئيسية > قائمة الأسئلة > السؤال
هل فعلً الذباب يحمل الداء والدواء معاً؟ الأمراض
عدد الإجابات: 3 عدد الزيارات: 869
0
الرجم 09/10/2009 04:44:28 ص الإبلاغ عن إساءة الاستخدام
كما أخبرنا رسولنا الكريم عليه الصلاة والسلام بأن جناح داء وجناح دواء,,
فهل تعلم أين الجناح الداء وأين الجناح الدواء؟
ملحق #1 09/10/2009 05:04:14 ص
أشكرك أخي العزيز TTaMMeRR

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَن يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِن يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَّا يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ} (73) سورة الحـج

بلاشك أن لله حكمة في ذلك وقد ضرب مثل كما ورد في الأيه الكريمة وما.أخبرنا به رسولنا صلى الله عليه وسلم لايدعوا كما تطرقت في معرض ردك بأن نربي الذباب وفي الحقيقة ربما تطور العلم وأكتشفنا فيما بعد أي من الجناحين يحمله الذباب فيه الدواء لعل أن يكون علاج في المستقبل,,
الإجابة إعلام بالبريد الإلكتروني عند نشر إجابات جديدة
الإجابات التصنيف بحسب الوقت التصنيف بحسب التصويت
2
TTaMMeRR 09/10/2009 04:48:53 ص الإبلاغ عن إساءة الاستخدام
بسم الله، والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، وبعد:
فالحديث صحيح من حيث المتن والسند وقد رواه الإمام البخاري في صحيحه، لكن الحديث ليس من أصول الدين ، وهو لم يأمر أحدا بوضع الذباب في الإناء، ولو أن مسلما عافت نفسه أن يتناول ما في الإناء بعد أن سقط فيه الذباب ، فلا إثم عليه ولا حرج، ولكن الإثم يأتي من الطعن في الإسلام عن طريق هذا الحديث وإليك التفصيل في هذه المسألة كما ذكرها فضيلة الشيخ الدكتور يوسف القرضاوي:
فالحديث صحيح من حيث المتن والسند وقد رواه الإمام البخاري في صحيحه، لكن الحديث ليس من أصول الدين ، وهو لم يأمر أحدا بوضع الذباب في الإناء، ولو أن مسلما عافت نفسه أن يتناول ما في الإناء، بعد أن سقط فيه الذباب ، فلا إثم ولا حرج، ولكن الإثم يأتي من الطعن في الإسلام عن طريق هذا الحديث وإليك التفصيل في هذه المسألة كما ذكرها فضيلة الشيخ الدكتور يوسف القرضاوي:

الجواب عن حديث الذباب وما تضمنه من استفسارات ألخصه في النقاط التالية:.
أولاً: إن الحديث صحيح رواه الإمام البخاري في جامعه الصحيح، ولكنه لا يعد من " المتفق عليه " في اصطلاح علماء الحديث، لأن المتفق عليه عندهم هو ما اتفق على روايته الشيخان - البخاري ومسلم - في صحيحهما . وهذا الحديث مما انفرد به البخاري، ولم يخرجه مسلم، رحمهما الله.

ومعلوم أن أحاديث صحيح البخاري متلقاة بالقبول لدى جماهير الأمة في مختلف العصور، وخصوصًا فيما سلم فيها من النقد والاعتراض من جهابذة علماء الأمة من المحدثين والفقهاء الراسخين.
ولا أعلم أحدًا من العلماء السابقين أثار إشكالاً حول هذا الحديث أو تحدث عن علة قادحة في سنده أو متنه.

ثانيًا: إن هذا الحديث لا يتعلق ببيان أصل من أصول الدين، من الإلهيات أو النبوات أوالسمعيات، ولا ببيان فريضة من فرائضه الظاهرة أو الباطنة، الشخصية أو الاجتماعية ... ولا ببيان أمر من أمور الحلال والحرام في حياة الفرد أو الجماعة، ولا ببيان تشريع من تشريعات الإسلام المنظمة لحياة الأسرة والمجتمع والدولة والعلاقات الدولية، ولا ببيان خلق من أخلاق الإسلام التي بعث الرسول ليتمم مكارمها.

ولو أن مسلمًا عاش عمره دون أن يقرأ هذا الحديث أو يسمع به، لم يكن ذلك خدشًا في دينه، ولا أثر ذلك في عقيدته أو عبادته، أو سلوكه العام.
فلو سلمنا - جدلاً - بكل ما أثاره المتشككون حول الحديث، وحذفناه من صحيح البخاري أصلاً، ما ضر ذلك دين الله شيئًا.
فلا مجال لأولئك الذين يتخذون من الشبهات المثارة حول الحديث، سبيلاً للطعن في الدين كله، فالدين - أعني الإسلام - أرسخ قدمًا، وأثبت أصولاً، وأعمق جذورًا من أن ينال منه بسبب هذه الشبهات الواهية.

ثالثًا: إن هذا الحديث - وإن كان صحيحًا لدى علماء الأمة - هو من أحاديث الآحاد، وليس من المتواتر الذي يفيد اليقين.
وأحاديث الآحاد إذا رواها الشيخان أو أحدهما قد اختلف فيها العلماء: هل تفيد العلم أي اليقين أم تفيد مجرد الظن الراجح ؟ أم يفيد بعضها العلم بشروط خاصة ؟.
وهذا الخلاف يكفي للقول بأن من أنكر حديثًا من أحاديث الآحاد، قامت شبهة في نفسه حول ثبوته ونسبته إلى النبي - صلى الله عليه وسلم - . لا يخرج بذلك من الدين لأن الذي يخرج منه إنكار ما كان منه بيقين لا ريب فيه، ولا خلاف معه، أي القطعي الذي يسميه العلماء " المعلوم من الدين بالضرورة ".
إنما يخرج من الدين حقًا من اتخذ من الغبار المثار حول هذا الحديث وسيلة للطعن في الدين والاستهزاء به، فإن هذا كفر صريح.

رابعًا: أما مضمون الحديث وعلاقته بالعلم والطب الحديث، فقد دافع عنه كثير من كبار الأطباء ورجال العلم، مستشهدين ببحوث ودراسات لعلماء غربيين مرموقين . ونشر ذلك كثير من المجلات الإسلامية في مناسبات شتى.

وحسبي هنا أن أنقل ردا علميا طبيا حول هذا الموضوع، وهو للأستاذ الدكتور أمين رضا أستاذ جراحة العظام والتقويم بجامعة الإسكندرية، إثر مقال نشرته بعض الصحف لطبيب آخر تشكك في الحديث المذكور.

يقول الدكتور أمين رضا :. رفض أحد الأطباء الزملاء حديث الذبابة على أساس التحليل العلمي العقلي لمتنه لا على أساس سنده . وامتدادًا للمناقشة الهادئة التي بدأتها هذه الجريدة أرى أن أعارض الزميل الفاضل بما يأتي :.
1- ليس من حقه أن يرفض هذا الحديث أو أي حديث نبوي آخر لمجرد عدم موافقته للعلم الحالي . فالعلم يتطور ويتغير . بل ويتقلب كذلك . فمن النظريات العلمية ما تصف شيئًا اليوم بأنه صحيح . ثم تصفه بعد زمن قريب أو بعيد بأنه خطأ . فإذا كان هذا هو حال العلم فكيف يمكننا أن نصف حديثًا بأنه خطأ قياسًا على نظرية علمية حالية . ثم نرجع فنصححه إذا تغيرت هذه النظرية العلمية مستقبلاً ؟.

2- ليس من حقه رفض هذا الحديث أو أي حديث آخر لأنه " اصطدم بعقله اصطدامًا " على حد تعبيره . فالعيب الذي سبب هذا الاصطدام ليس من الحديث بل من العقل، فكل المهتمين بالعلوم الحديثة يحترمون عقولهم احترامًا عظيمًا . ومن احترام العقل أن نقارن العلم بالجهل .

العلم يتكون من أكداس المعرفة التي تراكمت لدى الإنسانية جمعاء بتضافر جهودها جيلا بعد جيل لسبر أغوار المجهول . أما الجهل فهو كل ما نجهله، أي ما لم يدخل بعد في نطاق العلم . وبالنظرة المتعقلة تجد أن العلم لم يكتمل بعد ، وإلا لتوقف تقدم الإنسانية ، وأن الجهل لا حدود له ، والدليل على ذلك تقدم العلم وتوالي الاكتشافات يومًا بعد يوم من غير أن يظهر للجهل نهاية .

إن العالم العاقل المنصف يدرك أن العلم ضخم ولكن حجم الجهل أضخم ، ولذلك لا يجوز أن يغرقنا العلم الذي بين أيدينا في الغرور بأنفسنا ، ولا يجوز أن يعمينا علمنا عن الجهل الذي نسبح فيه ؛ فإننا إذ قلنا أن علم اليوم هو كل شيء ، وإنه آخر ما يمكن الوصول إليه أدى ذلك بنا إلى الغرور بأنفسنا، وإلى التوقف عن التقدم، وإلى البلبلة في التفكير ، وكل هذا يفسد حكمنا على الأشياء، ويعمينا عن الحق حتى لو كان أمام عيوننا، ويجعلنا نرى الحق خطأ، والخطأ حقًا فتكون النتيجة أننا نقابل أمورًا تصطدم بعقولنا اصطدامًا ، وما كان لها أن تصطدم لو استعملنا عقولنا استعمالاً فطريًا سليمًا يحدوه التواضع والإحساس بضخامة الجهل أكثر من التأثر ببريق العلم والزهو به.

3- ليس صحيحًا أنه لم يرد في الطب شيء عن علاج الأمراض بالذباب ؛ فعندي من المراجع القديمة ما يوصف وصفات طبية لأمراض مختلفة باستعمال الذباب ، أما في العصر الحديث فجميع الجراحين الذين عاشوا في السنوات التي سبقت اكتشاف مركبات السلفا - أي في السنوات العشر الثالثة من القرن الحالي - رأوا بأعينهم علاج الكسور المضاعفة والقرحات المزمنة بالذباب ، وكان الذباب يربي لذلك خصيصًا ، وكان هذا العلاج مبنيًا على اكتشاف فيروس البكتريوفاج القاتل للجراثيم . على أساس أن الذباب يحمل في آن واحد الجراثيم التي تسبب المرض، وكذلك البكتريوفاج الذي يهاجم هذه الجراثيم . وكلمة بكتريوفاج هذه معناها " آكلة الجراثيم " ، وجدير بالذكر أن توقف الأبحاث عن علاج القرحات بالذباب لم يكن سببه فشل هذه الطريقة العلاجية ، وإنما كان ذلك بسبب اكتشاف مركبات السلفا التي جذبت أنظار العلماء جذبًا شديدًا . وكل هذا مفصل تفصيلاً دقيقًا في الجزء التاريخي من رسالة الدكتوراه التي أعدها الزميل الدكتور أبو الفتوح مصطفى عيد تحت إشرافي عن التهابات العظام والمقدمة لجامعة الإسكندرية من حوالي سبع سنوات.

4- في هذا الحديث إعلام بالغيب عن وجود سم في الذباب . وهذا شيء لم يكشفه العلم الحديث بصفة قاطعة إلا في القرنين الأخيرين . وقبل ذلك كان يمكن للعلماء أن يكذبوا الحديث النبوي لعدم ثبوت وجود شيء ضار على الذباب . ثم بعد اكتشاف الجراثيم يعودون فيصححون الحديث.

5- إن كان ما نأخذه على الذباب هو الجراثيم التي يحملها فيجب مراعاة ما نعلمه عن ذلك :.
( أ ) ليس صحيحًا أن جميع الجراثيم التي يحملها الذباب جراثيم ضارة أو تسبب أمراضًا.
( ب ) ليس صحيحًا أن عدد الجراثيم التي تحملها الذبابة والذبابتان كاف لإحداث مرض فيمن يتناول هذه الجراثيم.
(جـ) ليس صحيحًا أن عزل جسم الإنسان عزلاً تامًا عن الجراثيم الضارة ممكن،
وإن كان ممكنًا فهذا أكبر ضرر له ، لأن جسم الإنسان إذا تناول كميات يسيرة متكررة من الجراثيم الضارة تكونت عنده مناعة ضد هذه الجراثيم تدريجيًا.

6- في هذا الحديث إعلام بالغيب عن وجود شيء على الذباب يضاد السموم التي تحملها ، والعلم الحديث يعلمنا أن الأحياء الدقيقة من بكتريا وفيروسات وفطريات تشن الواحدة منها على الأخرى حربًا لا هوادة فيها ، فالواحدة منها تقتل الأخرى بإفراز مواد سامة ، ومن هذه المواد السامة بعض الأنواع التي يمكن استعمالها في العلاج ، وهي ما نسميه " المضادات الحيوية " مثل البنسلين والكلوروميستين وغيرهما.

7- إن ما لا يعلمه وما لم يكشفه المتخصصون في علم الجراثيم حتى الآن لا يمكن التكهن به ، ولكن يمكن أن يكون فيه الكثير مما يوضح الأمور توضحيًا أكمل ؛ ولذلك يجب علينا أن نتريث قليلاً قبل أن نقطع بعدم صحة هذا الحديث بغير سند من علم الحديث، ولا سند من العلم الحديث.

8- هذا الحديث النبوي لم يدعُ أحدًا إلى صيد الذباب ووضعه عنوة في الإناء، ولم يشجع على ترك الآنية مكشوفة، ولم يشجع على الإهمال في نظافة البيوت والشوارع وفي حماية المنازل من دخول الذباب إليها.

9- إن من يقع الذباب في إنائه ويشمئز من ذلك ولا يمكنه تناول ما فيه فإن الله لا يكلف نفسًا إلا وسعها.

10- هذا الحديث النبوي لا يمنع أحدًا من الأطباء والقائمين على صحة الشعب من التصدي للذباب في مواطنه ومحاربته وإعدامه وإبادته، ولا يمكن أن يتبادر إلى ذهن أحد علماء الدين أن هذا الحديث يدعو الناس إلى إقامة مزارع أو مفارخ للذباب ، أو أنه يدعو إلى التهاون في محاربته ، ومن صنع ذلك أو اعتقد فيه فقد وقع في خطأ كبير " أ هـ.
هذا ما قاله الطبيب العالم الأستاذ الدكتور أمين رضا بلسان العلم والطب المعاصر وفيه كفاية وغنية جزاه الله خيرًا.
والله أعلم

2
لحظة تأمل 30/09/2010 02:12:40 م الإبلاغ عن إساءة الاستخدام
نعم :: وهذه المقاله تكتشف من قبل محاضرة في الجامعة الوطنية الإستراليه :

http://www.abc.net.au/science/articles/2002/10/01/689400.htm?site=science&topic=latest

والغريب ان تحصل ناس الى الىن بيقولوا الموقع الله اعلم بصحت حياديته !!

مع العلم ان الموقع تابع لهيئة الاذاعة الاستراليه :
وبينوه في صفحة الحقوق :
امواد محمية اي بي سي ، بما في ذلك الصفحات والصور على الانترنت ، من خلال قوانين حقوق الطبع والنشر في أستراليا

ABC Materials, including pages and on-line images, are protected by the Copyright Laws of Australia.

The ABC logo is a registered trademark of the Australian Broadcasting Corporation.

ومع ذلك : بينكروا مصادقيته . لان حقيقة اقرار هذا الحديث لايتناسب مع اهوائهم !

لكن لما يقال لهم ان الصورة الخشبيه بتبكي دم !
او حط ايدك على التلفزيون والرب يسوع يشفيك من السرطان :

مطلوب منه يصدق ولا بد ان ايه ؟!! يصدق !!
حتة وان خالف العقل والمنطق !

Thursday, August 4, 2011

Jenis-jenis Lalat

أقدم لكم أعزائي محبي منتدى العمالقة




نبذة عن 14 نوع من الذباب



الذباب



حشرةُ لها زوج من الأجنحة جيدة التكوين. وتُعد الذبابة المنزلية الشائعة واحدة من أكثر أنواع الذباب المعروفة للإنسان. وتشتمل الأنواعُ الأخرى على ذباب النحل، والــذباب الأسود، وذباب السَّروُء (ذبابة تضع بيضها على اللحم)، والذباب الأزرق، والنِّبْر، والذباب الغرنوغي، وذباب الغزلان، وذباب الفاكهة والجرجيسات، والنّعرة، والذباب الرفراف، وناخرات الأوراق، والهوام، والبعوض، والذباب الســارق، وذباب الرمل، وذباب التسي التسي، والذباب النِّبْري.
وهناك العديد من الحشرات التي تُدرج أحيانـًا ضمن الذباب ولكنها ذوات أربعة أجنحة وليست ذبابًا حقيقيًا. ومن هذه الحشرات الفراشات والذباب الشعري، وذباب العذارى، والرعاشات، وذباب مايو والذباب العقرب.
ويُعدّ بعض أنواع الذباب من أخطر الآفات المعروفة إطلاقــًا حيث ينقل الجراثيم داخل أجسامه أو بوساطة أجزاء الفم أو على الشعر الموجود على جسمه. فعندما تعضُ الذبابة أو تلامسُ أي جسمٍ فإنها رُبمّا تتْرُك بذلك بعضًا من هذه الجراثيم. يحملُ الذبابُ بعض الجراثيم التي يُمْكن أن تُسبِّب أمراضًا خطيرةً، مثل الملاريا ومرض النوم وداء الفيلارية والزحار (الدوسنتاريا). وتسبب هذه الحشرات الأمراض للحيوانات والنباتات أيضًا.
وقد طور العلماء الكثير من الوسائل لمكافحة الذباب، ومنها تصريف المستنقعات، أو تغطيتها بالزيت، أو رشها بالمبيدات الحشرية. وتعمل مثل هذه الطرق من المعالجة على قتل البعوض وأنواع الذباب الأخرى التي فقست حديثــًا ونمت بالمياه.
وتُعدّ طــرق المعالجة الصحيحة للقمامة ومخلفات الحيوانات، والنباتات المتعفنة من الأمور ذات الأهمية في مكافحة الأنواع الأخرى من الذباب.
يُعد بعضُ أنواع الذباب ذا فائدة، حيث يقوم بنقل حبوب اللقاح من نبات لآخر مثلما يفعل النحل، كما يتغذى بعضها على الآفات الحشرية. كذلك يستخدم العلماء ذبابة الفاكهة في دراسة الصفات الوراثية. وقد ساهم ذلك في توفير معلومات قيّمة عن كيفية انتقال بعضًا من هذه الجراثيم. يحملُ الذبابُ بعض الجراثيم التي يُمْكن أن تُسبِّب أمراضًا خطيرةً، مثل الملاريا ومرض النوم وداء الفيلارية والزحار (الدوسنتاريا). وتسبب هذه الحشرات الأمراض للحيوانات والنباتات أيضًا.
وقد طور العلماء الكثير من الوسائل لمكافحة الذباب، ومنها تصريف المستنقعات، أو تغطيتها بالزيت، أو رشها بالمبيدات الحشرية. وتعمل مثل هذه الطرق من المعالجة على قتل البعوض وأنواع الذباب الأخرى التي فقست حديثــًا ونمت بالمياه.
وتُعدّ طــرق المعالجة الصحيحة للقمامة ومخلفات الحيوانات، والنباتات المتعفنة من الأمور ذات الأهمية في مكافحة الأنواع الأخرى من الذباب.
يُعد بعضُ أنواع الذباب ذا فائدة، حيث يقوم بنقل حبوب اللقاح من نبات لآخر مثلما يفعل النحل، كما يتغذى بعضها على الآفات الحشرية. كذلك يستخدم العلماء ذبابة الفاكهة في دراسة الصفات الوراثية. وقد ساهم ذلك في توفير معلومات قيّمة عن كيفية انتقال الصفات من جيل إلى الجيل الذي يليه.
ويعيش الذباب في جميع أنحاء العالم. وتُعدّ أنواع الهوام التي تكثر في الغابات والسبخات الساحلية من أصغر أنواع الذباب، ويبلغ طولها 1,3مم. بينما تُعد ذبابة ميداس التي توجد في أمريكا الجنوبية واحدةً من أضخم أنواع الذباب حيث يبلغ طولها 7,5 سم، والمسافة بين طرفي الجناحين 7,5سم.
والذبابُ من أسرع الحشرات الطائرة. وطنين الذبابة ينتج عن صوت ضربات أجنحتها. ويصل عدد ضربات أجنحة الذبابة المنزلية نحو 200 مرة في الثانية، بينما تُحرّك بعض أنواع الهوام أجنحتها حوالي 1,000 مرة في الثانية. وتطير الذبابة المنزلية بمعدل سرعة سبعة كيلومترات في الساعة، ويمكنها أن تطير بشكل أسرع لمسافات قصيرة للهرب من أعدائها، مثل الإنسان وكثير من الطيور.
ويوجــــد نحو 100 ألف نـــوع من الـــذباب، تكون رتبة من رتب الحشـــرات والاســم العـــلمي لهذه الرتــبة هو رتبة : ثنائية الأجنحة وقد اشتـــقت هـــذه الكلــمة من مفردات إغريقية تعني جناحين. يقدم هذا المقال معلومات عامة حول الذباب، ولمعرفة المزيد حول الأنواع المختلفة للذباب ينصح بالرجوع إلى مقالات هذه الموسوعة المدونة في قائمة مقالات ذات صلة في نهاية هذه المقالة.

جسم الذبابة
يتكـون جســم الذبابة من ثــــلاثة أجـــزاء أساسية هي: 1- الرأس 2- الصدر 3- البطن. ويتكون جدار الجسم من ثلاث طبقات، وهو مغطىً بشعر ناعم. ولكثير من أنواع الذباب أجسام سوداء أو بنيّة أو رمادية أو صفراء. ولبعض الأنواع مثل الذباب الجنديّ والذباب الرفراف علامات فاقعة برتقالية أو بيضاء أو صفراء. ولبعض الأنواع مثل الذباب الأزرق والذباب الأخضر لمعان أزرق وأخضر. وقد تكون ذات لمعان برونزي أو نحاسي أو ذهبي.

الرأس. للذبابة زوج من العيون الكبيرة التي تغطي معظم الرأس. وعيون ذكور بعض الأنواع من الذباب كبيرة لدرجة أنها تكاد تلامس بعضها، بينما تكون عيون الإناث متباعدة. وللذبابة كبقية معظم أنواع الحشرات الأخرى عيون مركبة، مكونة من آلاف العدسات السداسية. وتوجد في عيون ذبابة المنزل نحو 4,000 عدسة، تعمل كلّ عدسة مــنها بشكل منفصل، بحيث لا توجد عدستان في نفس الاتجاه. ويبدو أنه يتم تقسيم الجسم الذي تشاهده الذبابة إلى أجزاء صغيرة. وليس للذبابة نظـر حاد ولكنها سريعة الملاحظة لأية حركة.
وللذبابة قرنا استشعار للمساعدة في التحذير من المخاطر، وفي العثور على الغذاء. ويوجد قرنا الاستشعار بجانب الرأس بين العينين. ويتباين قرنا الاستشعار في الحجم والشكل تباينًا كبيرًا بين الأنواع المختلفة للذباب، وحتى بين الذكور والإناث لنفس النوع. فقرونُ الاستشعار في الذبابة المنزلية قصيرة وعريضة بينما تكون طويلة ومغطاة بشعر ناعم عند إناث البعوض، وطويلة وريشية في الذكور. تستطيع قرون الاستشعار تحسس التغيرات في حركة الهواء التي قد تنبئ بقدوم عدو ما. كذلك يشم الذباب عن طريق قرون الاستشعار. وتجذب رائحة المواد الكيميائية الموجودة في اللحوم المتعفنة والقمامة الذبابة المنزلية، كما تجذب روائح كيميائيات أخرى ذباب الخل.
يشبه فم الذبابة إلى حد ما القُمْع ؛ حيث إن الجزء العريض أقرب إلى الرأس، بينما يمتد الجزء الرفيــع إلى أسفل ويسمى الخرطوم. وتستخدم الذبابة خرطومها كالماصّة لامتصاص غذائها الوحيد، أي السوائل. ولا يستطيع الذباب العض أو المضغ، حيث لا يمكنه فتح فكيه. بينما يمتلك البعوض وذباب الرمل وذباب الإسطبلات وأنواع أخرى من الذباب اللاسع أجزاء فم حادة مخبأة في الخرطوم. تقوم هذه الأنواع بغرس تلك النهايات الحادة في جلد الضحية وتقذف باللعاب لكي تمنع تجلط الدم، وبعد ذلك ترشف منه الدم. ولا يمتلك ذباب السُروء وذباب الفاكهة والذبابة المنزلية أجزاء فم ثاقبةً. وعوضًا عن ذلك فإن لكل ذبابة من هذه الأنواع جزءين ناعمين على طرف الخرطوم يسميان الشفاه، حيث يستخدم الذباب هذه الأجزاء كإسفنجة تعمل على شفط السوائل وسحبها إلى داخل الخرطوم. كذلك يمكن للذبابة رشف السوائل، وتحويل الغذاء الصلب كالسكر والنشا إلى سوائل عن طريق إضافة اللعاب إليه.

الصَّدر. تلتصق عضلات الذبــابة بالجدار الداخلي للصدر، حيث تعمل هذه العضلات القوية على تحريك الأرجل والأجنحة. وللذبابة ست أرجل، تستخدمها جميعًا عند المشي ولكنها تقف عادة على أربع فقط. وتنتهي الأرجل في معظم أنواع الذباب بمخالب تساعد على الإمساك بالسطوح المنبسطة للجدران والأَسقف. وتمتلك الذبابة المنزلية وسائد شعرية تسمّى الأخفاف. وتوجد على الأقدام مادة لاصقةُ ُ تساعد الحشرات في المشي على السطوح الملساء كزجاج النوافذ والمرايا.
وأجنحة الذبابة رقيقة لدرجة يمكن معها مشاهدة الأوعية بها. ولا تحمل هذه الأوعية الدم فقط إلى الأجنحة، وإنما تساعد على تقويتها وتدعيمها أيضًا. وقد اســتبدل زوج من النتوءات الدائرية الســــميكة هما دبوسا التوازن بالجناحين الخلفيين في الذبابة. وهما يساعدان الذبابة على الإحساس بالتوازن، ويتذبذبان بنفس معدل ضربات الأجنحة أثناء الطيران.
وتنطلق الذبابةُ مباشرةً في الهواء، عندما تضرب أجنحتها دون الحاجة إلى الجري والقفز من أجل الإقلاع. كذلك يعْملُ دبّوسا التــوازن على حفظ توازن الحشرة أثناء الطيران في الهواء، واندفاعها بسرعة وبسهولة في أي اتجاه. ولا تنزلق الذبابة في الهواء أو تهبط كما تفعل الفراشاتُ والعثّاتُ ومعظمُ الحشرات الطائرة الأخرى، ولكنها تستمر في تحريك أجنحتها حتى تُلامس أقدامُها شيئًا ما للهبوط عليه. لذلك فعند الإمساك بذبابة وإبقاء أجنحتها وأرجلها طليقة فإن أجنحتها تبدأ مباشرة بالحركة، وهذا ما يقوم به العلماء عند دراستهم لحركة الأجنحة.

البطن. تتنفَّسُ الذبابةُ الهواء من خلال فتحات موجودة على جوانب الجسم تُعْرْف بالثغور التنفسية، ويُوجد ثمانية أزواج منها في البطن وزوجان آخران في منطقة الصدر. وينساب الهواء خلال هذه الثغور ومن ثم إلى الأنابيب التي تنقله إلى جميع أجزاء جسم الذبابة.

حياة الذبابة

تنقسم حياة الذبابة إلى أربعة أطوار: 1- البيضة 2- اليرقة 3- الخادرة 4- الحشرة الكاملة. ويتغير مظهر الذبابة بالكامل في كلِّ من هذه الأطوار.

البيضة. يتراوح عدد ما تضعه أنثى الذباب من البيض ما بين 1 - 250 بيضة تبعًا لنوع الذباب. وتضع الأنثى كثيرًا من البيض خلال فترة حياتها، قد يصل إلى الآلاف. وترمي إناث كثير من أنواع الذباب بيضها في الماء أو على الأرض أو على الحيوانات، بينما تضع أنواع أخرى البيض على هيئة أكوام في حزم مرتبة.
يُوجدُ على طرف بطن الذبابة عضو يُسمى آلة وضع البيض، يمر من خلالها البيض أثناء الوضع. وعندما تلامس آلة وضع البيض في أنثى الذبابة المنزلية كتلاً ناعمة من نباتات أو حيوانات متحللة، فإنها تضعُ البيض عليها. ويقوم بعض أنواع البعوض بترتيب البيض في مجموعات تشبه إلى حد كبير شكل الطوَّافات، حتى يطفو البيض على سطح الماء لحين الفقس وخروج اليرقات.
ويضــعُ كثير من أنواع الذُباب بيضًا أبيض يشبه حبات الأرز. ويفقِّس هذا البيض خلال 8 -30 ساعة بعد الوضع، وتتفاوت هذه الفترة تبعًا لنوع الذباب. ويضع بعض أنواع البعوض البيض في أواخر الخريف، إلا أنه لا يفقس إلا مع إطلالة الربيع.

اليرقة. تسمى يرقات الذباب اليرقات الدودية، وتشبه يرقات معظم أنواع الذباب الديدان أو اليساريع الصغيرة. وتعيش اليرقات على الطعام والقمامة والمجاري والتربة والماء، وفي الحيوانات والنباتات الحية والميتة.
وتقــضي اليــرقة كل حــياتها فــي الأكـــل والنمو. وتنسلخ (تتخلص من جلدها القديم وينمو لها جلد جديد) عدة مرات خلال أطوار نموها. ويتفاوت الوقت الذي تستغرقه مرحلة اليرقة بين عدة أيام وسنتين تبعًا لنوع الذباب حيث تتحول اليرقة بعد ذلك إلى طور الخادرة.

الخادرة. تمثل الخادرة الطور النهائي للذبابة قبل أن تصبح ذبابة مكتملة النمّو. وتكون خادرات البعوض وأنواع الذباب الأخرى التي تنمو في الماء سابحات نشطات. بينما تبقى معظم الخادرات التي تعيش على اليابسة هادئة لا تتحرك. وتبني يرقات بعض أنواع الذباب حول أجسامها أغلفة بيضاوية الشكل تُعرف بكيس الخادرات بينما تنسج يرقات الذباب الأسود حول جسمها شرْنقات لأغراض الحماية. وفي الداخل تبدأ اليرقات بفقدان شكلها الدودي بالتدريج حيث شكل الذبابة الكاملة، وتعمل على كسر أحد أطراف كيس الخادرة أو تشرخه وتزحف إلى الخارج.
يستغرق طور الخادرة للذبابة المنزلية 3 - 6 أيام في الطقس الحار، ويطول الوقت أكثر من ذلك في الطقس البارد. كما يتضاعف طول هذه المرحلة تبعًا للأنواع المختلفة للذباب.

الحشرة الكاملة. عندما تخرج الحشرة الكاملة من كيس الخادرة تكون أجنحتها ناعمة رطبة. وبعد أن تجف الأجنحة بفعل الهواء يتدفق الدم في أوعية الأجنحة ويجعلها صلبة ويحول هذه الأجنحة الرقيقة إلى أجنحة قوية خلال ساعات أو أيام. ويتفاوت الوقت الذي تستغرقه هذه العملية تبعًا للأنواع المخلتفة للذباب. وبعد ذلك تطير الذبابة الكاملة بحثــًا عن رفيق حياتها.
يثْبُت حجم الذبابة بعد خروجها من كيس الخادرة ولذلك فإن الذبابة الصغيرة لا تظهر مزيدًا من النموّ مع تقدم سنها وإن انتفخ بطنها أحيانـًا بالغذاء أو البيض.
تعيش الذبابة المنزلية المكتملة النمو نحو 21 يومًا في فترات فصل الصيف ووقتــًا أطول في الطـــقس البارد، ولكن بنشاط أقل. ويموت معظم الذباب المنزلي عندما يبْرُد الطقسُ، وبعضه يدخل في بيات شتوي، إلا أن كثيرًا من اليرقات والخادرات تبقى حية خلال فصــل الشتاء، حيث تنمو إلى ذبابات مكتملة النمو في فصل الربيع.



(1)
الذبابة الأسبانية

الذبابة الأسبانية نوعٌ من خنافس الذُّراح (حشرة حمراء منقطة بسواد) وليست ذبابة بالمعنى الصحيح وتوجد في أوروبا عامة. طولها نحو 20ملم ذات لون برونزي أو أخضر معدني. يمكن استخلاص مادة كيميائية خطرة من جسمها تدعى كانثاريدين، يمكن استعمالها مادة مُحرِّضة للبُثور (وسيط مُحرِّض البثور) ومهيّجة للبشرة، كما أن الكانثاريدين يُنشط الدورة الدموية للإنسان.



(2)
الذبابة الحجرية

الذبابة الحَجَريَّة حشرة ضعيفة في الطيران. وهي ليست ذبابة حقيقية. ذلك لأنها من ذوات الأجنحة الأربعة، والذباب الحقيقي من ذوات الجناحين فقط. توجد الذبابة الحجرية، عادة، بأعداد كبيرة على طول شواطئ المياه الجارية حيث تتزاوج.
يشير اسم الذبابة الحجرية إلى الحوريات الصغار التي تعيش تحت الأحجار في الأنهار، أو على طول شواطئ البحيرات والبرك، وتأكل أسماك السالمون، والأسماك الأخرى يرقاتها. والذباب الحجري، المكتمل النمو أسمر فاتح اللون ويبلغ طوله 6,5سم ويتغذى بالأعشاب، والحيوانات المائية الصغيرة، والطحالب الخضراء المائلة إلى الزرقة.



(3)
الذبابة الرملية

الذبابة الرملية حشرة ذات شعر كثيف ولون أسمر داكن ويبلغ طولها حوالي 3 مم. تنشط أنثى الذباب الرملي في الليل وتمتص الدماء من البشر والحيوانات، وتعيش يرقة الذباب الرملي في الأماكن المبتلة وتتغذى من بقايا النباتات الميتة والمواد الحيوانية.
تعيش عدة مئات من أنواع الذباب الرملي في المنطقة المدارية وتنقل الجراثيم التي تتسبب في أمراض خطيرة كمرض الكلازار وحمى الذبابة الرملية.
وتنتمي ذبابة العثة إلى الذباب الرملي، ولكنها لا تمتص الدم وهي تطوي أجنحتها على جسدها فتصير كالسقف. يسمى الذباب الصغير القارص أحيانا بالذباب الرملي وله جناحان يقعان باستواء إلى الوراء حين تستقر الذبابة. كما تظهر الذبابة القارصة أحيانا مع جماعات النحل في الربيع والخريف، وهي تعتبر من أصغر الحشرات التي تمتص الدماء ويصل طول بعض الذباب القارص إلى مليمتر واحد.



(4)
الذبابة الزرقاء

الذبابة الزرقاء اسم مألوف في أستراليا ونيوزيلندا لحيوان لاسع يعيش على سطح الماء ويتحرك مع حركته وذلك في البحار الدافئة. وتوجد حيوانات مشابهة لهذه الحيوانات في أجزاء أخرى من العالم تُسمَّى البارجة. وتمتاز الذبابة الزرقاء بأن لها تراكيب طافية مملوءة بالغاز تتدلى منها زوائد أو مجسَّات يصل طولها أحيانًا إلى 9م. ويوجد على هذه الزوائد مئات الآلاف من الخلايا اللاسعة الدقيقة.
وتقوم هذه الحيوانات بإيقاع الأسماك الصغيرة في شباكها ثم تصعقها بوساطة مجساتها ثم تسحبها لأعلى وتأكلها. وتلدغ هذه الحيوانات الأشخاص الذين ينزلون إلى الماء للاستحمام ولدغتها مؤلمة. وربما لا تؤدّي لدغتها إلى الوفاة ولكنها تسبب الإغماء. ويجب أن لا يحُك الشخص الملدوغ المكان المصاب بالرمل لأن ذلك قد يؤدي إلى انتشار السُّم في الجسم. وتشمل طرق العلاج الغسيل بالخل أو روح المينيل مع التخلص من أي من المجسات أو الزوائد المتبقية. وتوجد مواد كيميائية مضادة للدغها متوافرة تجاريًا في صورة رشّات. وتستخدم مادة مخدرة للتدليك بعد غسيل الموضع المصاب أو يؤخذ أحد مضادات الهيستامين. ويمكن تخفيف الألم أيضًا باستخدام الأسبرين.



(5)
ذبابة السروء

ذبابة السّرُوء اسم يُطلق على عدة أنواع من الذباب. للكثير منها أجسام ملونة بلون أزرق معدني، أو أخضر. ويُسمىَّ بعض هذا الذباب بالزجاج الأزرق أو القارورة الخضراء بسبب مظهره. ويكون بعض ذباب السّروء بحجم ذبابة المنزل، وأحيانًا يَكْبُرها بثلاثة أو أربعة أضعاف. ويضع الذباب بيضه في اللحم، وفي أجسام الحيوانات الميتة، أو في جروح الحية منها وتُعد هذه الذبابة ملوثة. ويفقس البيض سريعًا لتخرج منه يرقات في شكل ديدان تنغرس داخل اللحم. وقد تسبب يرقة ذبابة السّروء المرض في الإنسان والحيوان. وعلى ذلك يجب أن تُبعد ذبابة السّروء من المنازل، وأن تبذل العناية الكبيرة لحفظ كل الطعام بعيدًا عنها. ويجب أن يُحكم غطاء أواني القمامة لأن ذبابة السروء تتوالد فيها. ويُمكن أن يلد هذا الذباب آلاف الصغار في أيام قليلة.
وتأكل بعض يرقات الذبابة ـ مثل، الدودة اللولبية ويرقة الصوف ـ خلايا جسم الحيوانات الحية وتضع بيضها في الجروح المكشوفة في جلد المواشي. وقد تُسبب ذبابة السّروء الموت لحيوانات المزرعة، إذا ما تغذت أعداد كبيرة منها بلحوم هذه الحيوانات. وللسيطرة على هذا النوع من الذباب يجب أن يُعقم الذكور بالإشعاع. والأنثى التي تتلقح مع هذه الذكور تضع بيضًا لا يخصب.
وليست كل أنشطة ذبابة السّروء ضارة. فهي تتخلص من جثث الحيوانات الميتة التي كانت ستأخذ وقتًا طويلاً لتبلى، كما أن بعض هذا الذباب يعمل على تلقيح النباتات.



(6)
ذبابة العقرب

ذبابة العَقْرب حشرة غير عادية لها غالبًا وجه طويل مسنن عند قمة البطن. ويكون للذكر جزء واسع من الجسم ينحني تجاه الظهر. هذا الجزء يشبه آلية عمل ذنب العقرب ويعطي للحشرة اسمها.
يبلغ طول ذبابة العقرب نحو 20ملم، ويكون الفم في نهاية الوجه، وهي ليست ذبابة حقيقية لأن لها أربعة أجنحة بدلاً من جناحين. الأجنحة لها كثير من الأوردة وهي بطول الجسم وتعيش ذبابات العقرب المكتملة النمو في الأخشاب أو في ثمار النباتات الكثيفة، وتتغذى أساسًا بالحشرات. تضع ذبابات العقرب البيض في داخل شقوق أرضية، ويفقس خلال أسبوع تقريبًًا. تشبه اليرقات يرقة الفراشة وتعيش على التربة أو فيها وتتغذى بالحشرات.



(7)
ذبابة الغزلان
ذُبابة الغِزلان حشرة تشبه النّعرة، لها أجنحة منقَّطة أو مخطَّطة بُنيَّة اللَّون، وأعين ذات ألوان زاهية. ويتراوح طول ذبابة الغزلان مابين 8 و13ملم، وهي تعيش في جميع أنحاء الدُّنيا، ماعدا أستراليا. وتمتص أنثى ذبابة الغزلان دم الإِنسان. وفي الجزء الغربي من الولايات المتحدة يُطلق اسم ذبابة الغزلان على ذبابة الشّنْقب. ولهذا النَّوع من الذُّباب جناحان وست أرجل طويلة، ويتغذى بدم الإنسان والحيوان. وبعض أنواع ذبابة الغزلان ينقل الأمراض، إلا أنَّه يمكن للإنسان أن يتَّقي شرَّه باستعمال طارد البعوض.



(8)
ذبابة الفاكهة

ذُبابة الفاكهة نوعٌ من الذباب يأكل يرقاته، وهي تفتح طريقها خلال الفواكه المختلفة. ويُعَدّ ذباب الفاكهة من أكثر الأوبئة الزراعية ضررًا. وأعضاء أسْرة واحدة من هذه الحشرات تُسَمَّى الطَّاوُوسيَّة وذلك بسبب عاداتها في التَّبَخْتُر على الفاكهة.
وهي حشرات صغيرة ذات ألوان كثيرة وأجنحة جميلة، تضع بَيْضَها في الفاكهة، والتُّوت، والبُندق، وأجزاء أخرى من النَّباتات. واليرقات التي تفقس من البيضة حشرات صغيرة بيضاء دون أرجل، وهي تأخذ طريقها مُخْتَرِقة الثمرة. وهذه الأسرة من ذباب الفاكهة تشمل ذبابة فاكهة البحر المتوسط وذبابة الفاكهة المشرقيَّة وذبابة الفاكهة المكسيكية وذباب فاكهة الكرز المتباينة، وحشرة التفاح.
وطرق السيطرة على هذه الحشرات تشمل استخدام الرَّشَّات الكيميائيَّة، وإدخال الأعداء الطَّبيعيين للذباب. ثمَّة طريقة فنيَّة أخرى للسيطرة تتطلب إطلاق أعداد كبيرة من ذكور الذباب المُعَقَّم. فالذبابة الأنثى التي تعاشر أحد ذكور الذباب المُعَقَّم لاتنتج بيضًا خصبًا.
ويطلق اسم ذباب الفاكهة أيضًا على ذباب تُفْل التفاح أو الخلّ، فيرقاته حشرات صغيرة دون أرجل تتغذى بصفة رئيسيَّة بالفواكه التَّالفة وعلى العنب المُتَغَضِّن في الكروم، ويستخدم العلماء غالبًا نوعًا من أنواع ذبابة تُفْل التفاح يُسمَّى الدروسوفيلا في الدراسات الوراثية. وهذه الأنواع نافعة بصفة خاصة في مثل هذه الدراسات لأنَّ الصِّبْغِيَّات (أجزاء الخلية التي تحتوي على المادة الوراثيَّة) في غُددها اللعابيَّة كبيرة، فهذه الأنواع سريعة التَّكاثُر.



(9)
ذبابة فاكهة البحر المتوسط

ذبابة فاكهة البحر المتوسط حشرة تتلف الفاكهة والجوز والخضراوات. وتهاجم أكثر من 200 نوع من الفاكهة والخضراوات المزروعة. وهي تعتبر آفة خطيرة في إفريقيا وأستراليا الغربية وهاواي وبرمودا وجامايكا.
يعتقد العلماء أن ذبابة فاكهة البحر المتوسط التي تدعى أحياناً ذبابة المتوسط، قد نشأت في إفريقيا المدارية، وانتقلت قبل مدة طويلة إلى شمالي إفريقيا وجنوبها، وجنوبي أوروبا والشرق الأوسط، وانتشرت في أرجاء حوض البحر المتوسط عام 1850م. كما وُجدت الذبابة في أستراليا في أواخر القرن التاسع عشر الميلادي، وظهرت في البرازيل وهاواي في أوائل القرن العشرين.
ذبابة فاكهة البحر المتوسط أصغر قليلاً من الذبابة المنزلية المعروفة. وعلى جناحيها بقع برتقالية مصغَّرة. تضع أنثى ذبابة فاكهة البحر المتوسط زهاء 1,000 بيضة خلال دورة حياتها بمعدل يصل إلى 40 بيضة يومياً. وتضع بيضها عادة في فاكهة ناضجة على الشجرة، إذ تحفر ثقوبًا دقيقة في قشرة الفاكهة أو لحائها وتضع بيضتين إلى ست بيضات في كل ثقب. يفقِّس البيض يرقات تأكل مايصادفها داخل الفاكهة مما يؤدي إلى سقوطها على الأرض. ثم تختبئ اليرقات في التربة استعداداً للمرحلة التالية لنموها الذي يسمى طور الخادرة. وعندما تخرج الحشرات من التربة تكون ذبابات كاملة.
يناسب ذبابة فاكهة البحر المتوسط المناخ الدافئ؛ إذ قد يقتلها الطقس شديد الحرارة أو شديد البرودة. كما أن هناك طفيليات حشرية عديدة تستطيع القضاء على يرقات ذبابة فاكهة البحر المتوسط وخادراتها. ومثل هذه الطفيليات قادرة على مكافحة الذبابة ولكنها لا تستطيع القضاء عليها.



(10)
ذبابة مايو

ذبابة مايو حشرة ذات أجنحة انسيابية وذيل رفيع مزدوج تفرده خلفها أثناء طيرانها. وتُسمَّى حشرة مايو عادة الذبابة اليومية لقصر عمرها، وتعيش الذبابة المكتملة النمو ساعات قليلة أو عدة أيام، وهي لاتأكل إذ ليس لها أجزاء فمية متكاملة، وهذه الحشرة لاتعتبر ذبابة حقيقية. فالذبابة الحقيقية لها جناحان في حين أن ذبابة مايو لها أربعة أجنحة. وتُعرف ذبابة مايو كذلك باسم ذبابة الشابل أو الكميت، ويُستخدم الذباب الشبيه بذبابة مايو كطُعم لصيد السمك.
يُطلقُ على ذبابة مايو الصغيرة الحوراء أو حورية الماء. وهي تفقس من البيض الموجود على سطح الجداول المائية والبرك. وتتنفس عبر خياشيم وتتغذى بالنباتات المائية. وتمتد حياتها في الماء بين بضعة أشهر وعامين، بعد ذلك تترك الماء وتُغيِّر جلدها وتبلغ طورًا أشبه باكتمال النمو وتـظهر أجنحتها. وذبابة مايو هي الحشرة الوحيدة التي تمر بتلك الأطوار. وبعد عدة ساعات تُغَيِّر الحشرة شبه المكتملة النمو هذه جلدها لتصل إلى طور النمو الكامل. تكثر ذبابة مايو في بدايات الربيع، وقد تستمر حتى نهاية الخريف وتعتبر الحوراء أو حورية الماء مصدرًا لغذاء السمك.



(11)
الذبابة المنشارية

الذبابة المنشارية حشرة تنتمي إلى عائلة النّمل، والنحل، والزّنابير. وتضع الذّبابة المنشارية البيض على أوراق النباتات وغصونها وجذوع الأشجار. والأنثى المكتملة النمو لها عضو يشبه المنشار تشقّ به أنسجة النّبات، وتدفع بالبيض داخل هذه الأنسجة. وتشبه معظم صغار الذبابة المنشارية اليسروع إلا أن لها أرجلاً أكثر تمتدّ على طول البطن. وتتجمَّع أعداد كبيرة من الذبابة المنشارية على النّبات وتُسبِّب ما يسمى بالعَفْصَة، وهو تضخُّم يحدث في النَّسيج النباتي. وللذبابة المنشارية أربعة أجنحة غشائية.
وأكثر أنواع الذبابة المنشارية تدميرًا هي تلك التي تهاجم أشجار الصنوبريات. وتتلف الأنواع الأخرى من الذبابة المنشارية ورود الحدائق والشجيرات الكثيفة والأغصان، وسيقان القمح، وأشجار الكرز والكمثرى، وأشجار البتولا والدردار.



(12)
الذبابة النبرية

الذبابة النِّبريَّة ذبابة كبيرة، ذات شعر وجناحين وتشبه النحلة الكبيرة. وتعيش اليرقة، أي الطور الصغير من الذبابة النبرية، تحت جلد الحيوان. وتضع نبرية الماشية أو ذبابة العقب بيضها على شعر أقدام وسيقان الأبقار. وتنفذ اليرقة المسماة دويدة الماشية خلال جلد الحيوان مسببة انتفاخات مؤلمة على الجلد الظهري تسمى الانتفاخات النبرية. وهناك أنواع أخرى من الذبابة النبرية تضع البيض على حيوانات كبيرة كالغزلان.



(13)
ذبابة النحل

ذُبابة النحل حشرة تشبه النحل، لها أجسام عريضة وقصيرة مغطاة بشعر كثيف وقد يكون لونها أسود أو بنيًّا أو أصفر. وعلى عكس النحل، فإن ذبابة النحل لها جناحان اثنان فقط يميلان إلى اللون المُغبر أكثر من اللون الصافي. تستقر ذبابة النحل على الأزهار أو تحوم حولها ويتكون طعامها من رحيق وحبوب لقاح الزهور.
وتتغذى يرقات ذبابة النحل ببيض الجراد أو يرقات أو شرانق الحشرات الأخرى.



(14)
ذبابة الهسية

الذبابة الهسية حشرة صغيرة جدًا لها جناحان. وتسمى أيضًا الذبابة المبيدة. وقد أُُطلق عليها الذبابة الهسية، لأن الناس كانوا يعتقدون، في وقت من الأوقات، أن هذه الحشرة، قد جاءت إلى أمريكا، في فرش الجنود الهسيين، الذين حضروا إلى أمريكا، أثناء الثورة الأمريكية (1775م ـ 1783م). ومن المحتمل أن تكون هذه الذبابة، قد جاءت من جنوبي روسيا. وهي الآن موجودة في إفريقيا، وفي بعض أجزاء من أوروبا، وفي نيوزيلندا، وفي المناطق التي تزرع القمح في الولايات المتحدة، وجنوب كندا. وهي من الآفات المعروفة في أمريكا الشمالية. وتفتك اليرقة بمحاصيل القمح.وفي بعض السنين دمرت هذه اليرقات 10% من محصول القمح.
يبلغ طول الذبابة الهسية المكتملة النمو حوالي 3 ملم. وجسمها بني داكن اللون، وأجنحتها رمادية مُعتمة. وتُنتج هذه الحشرة جيلين مكتملي النمو في كل عام، جيل في الربيع وآخر في الخريف. وتضع الأنثى من 250 إلى 300 بيضة صغيرة جدًا ذات لون أحمر شاحب، وتضع هذا البيض على أوراق القمح، أو سيقانه، وتزحف إلى أسفل بين غلاف الورقة، والساق. ثم تبدأ في امتصاص العصارة من الساق.

Faedah Lalat

المساعد الشخصي الرقمي
مشاهدة النسخة كاملة : فوائد الذباب

كاتم الأحزان
08-12-2009, 04:26 AM
بسم الله الرحمن الرحيم
أن يكون الذباب مزعجا وناقلا للمرض فهو شيء متفق عليه،ولكن أن يستخدم سلاحا في يد الاطباء لمعالجة أمراض مستعصيه ،فهو الأمر الغريب الذي نسمعه الان، بعد ان طبق بنجاح في المانيا وكندا وبريطانيا وامريكا.
أن المعالجه بالذباب أو بكلمه أدق يرقات الذباب التي تأكل بشراهه الأنسجه المتنخره وتلتهم البكتيريا كالبقلاوه،وترشف القيح وما حوى،فإذا بالجرح الذي لايشفى من سنوات قد التئم بعشرة أيام والرائحه القبيحه قد أختفت والدوده التي لايزيد طولها عن مليمترين قد تضاعف حجمها خمس مرات بفعل الأكل الشره من مخلفات الجرح؟هل تصدقون؟
والذي فعل هذا السحر هو يرقات الذباب التي تعافها النفس .
ويلاحق الناس الذباب لازعاجه فيقضون عليه ضربا باليمين بكشاشات الذباب ويفوتهم فائدة دود الذباب قبل أن تفقس البيض ويتحول الى ذباب يطير.
ومما عرف من خاصية هذه الديدان المتحركه أنها تعمل بشكل رائع في التهام الانسجة الميته وارتشاف القيح وأفراز عصارات هاضمه فيها هرمون نمو وكاسح للبكتيريا يعمل بأشد من أغلى مضاد حيوي بالعالم .
وبأمكانها ان تحول الجرح الذي عجزت عن شفائة العقاقير الطبيه والمطهرات في القراحات السكرية أن يتحسن في عشرة ايام.
ومن خلال الدراسه الأكاديميه تبين أن هذه الديدان التي توضع في الجرح تقوم بحذق في حركة ناشطه في الجرح المتقيح ،وتفعل أكثر من سكين الجراح،حيث تأكل الانسجه المتعفنه، أما الخلايا الحية فلا تقربها.
(( ياأيها الناس ضرب مثل فاستمعوا له ،إن الذين تدعون من دون الله لن يخلقوا ذبابا ولو اجتمعوا له،وإن يسلبهم الذباب شيئا لايستنقذوه منه،ضعف الطالب والمطلوب))
كاتم الأحزان
08-12-2009, 04:27 AM
وكمان


أجرى العلماء بحوث علمية على الذباب فوجدوا أن بعض يرقات الذباب تحتوي أجسادها على بعض المواد التي تسمى بـ"بكتيريوفاج" و التي تساعد على سرعة إلتئام الجروح ولهذا فقد يفيد وضع ذبابة فوق جرحك..

لقد لاحظ بعض الأطباء أن الجروح التي وقف عليها بعض أنواع معينة من الذباب ونمت عليها بعض من يرقاته قد شفيت بصورة طيبة وعلى العكس فإن الجروح التي لم يقف عليها الذباب ولم تنمو عليها اليرقات قد تلوثت!!

وهذا طبعا لا ينفي ما تعلمناه صغاراً بأن الذباب يجلب الأمراض..ولكن كما يقولون ..لكل قاعدة شواذ..ومن السموم الناقعات دواء، ويذكرنا هذا الكشف بنصيحة لرسول الله صلى الله عليه وسلم لنا بأنه إذا سقطت ذبابة في شراب أحدنا فليغمسها كلها و بعدها يتناول شرابه دون خوف من إصابته بأذى وقد فسر عليه السلام السبب في هذه النصيحة بأن الذباب تحمل على أحد جناحيها الداء و على الآخر الدواء..وهي عادة ما تسقط على الجناح الحامل للداء..فإذا غمست في الشراب تعادل الداء مع الدواء..


سبحان الله
كاتم الأحزان
08-12-2009, 04:28 AM
اقول لكم ان الله لم يخلق اى شىء سدى بل خلق كل شىء بعلم وقدر ولكن كثير منا من يقول وما فائدة الذباب .
وهذة القصه الحقيقيه التى انقلها اليكم قد تعلموا منها لما خلق الله الذباب ......؟

كان (المنصور)جالس فألح عليه الذباب حتى أضجر ,فقال :أنظروا من الباب من العلماء فقالوا :(مقاتل بن سليمان )فدعا به ثم قال له لاى حكمه خلق الله _عز وجل _الذباب ؟
قال :ليذل به الجبابرة
قال :صدقت ,ثم أجازه .
كاتم الأحزان
08-12-2009, 04:32 AM
ويأتي ايضاً



ما هي فائدة الذباب في الكون
الموضوع ملاحظة شخصية تحتمل الخطأ والصواب قبل كل شيءوأرجو من الجميع التكرم بإبداء رأيهم.
لم يخلق الله جل وعلى شيئا بدون فائدة حتىالذباب الذي قد يتسائل البعض عن فوائده ودورة في الطبيعة ومن ملاحظتي وجدت أن لهدورين رئيسين :
الأول انه يشكل مصدر غذاء لعدد من الطيور الصغيرة مثل الدخلوغيره كذلك تتغذى عليه بعض اسماك المياه العذبة وبعض الحشرات والعناكب التي تأخذموقعها في السلسلة الغذائية
ثانيا : يلعب دورا مهما في تخليص البيئة منالحيوانات النافقة حيث يقوم بوضع البيض فيها وعند خروج اليرقات تقوم بالتهام معظمأجزاء الجثة وبالتالي تحد من انتشار السموم الناتجة عن تحلل الجثث
هذا مالاحظته وارجوا ممن لديه معلومات إن يفيدنا مشكورا
الداء والدواء فيالذباب
قال صلىالله عليه وسلم : ( إذا وقع الذباب في شراب أحدكم فليغمسه ثم لينتزعه فإن في إحدىجناحية داء وفي الأخرى شفاء ) أخرجه البخاري وابن ماجه وأحمد .. وقوله : ( إن فيأحد جناحي الذباب سم والآخر شفاء فإذا وقع في الطعام فامقلوه فإنه يقدم السم ويؤخرالشفاء ) رواه أحمد وابن ماجه
من معجزاته الطبية صلى الله عليه وسلم التي يجبأن يسجلها له تاريخ الطب بأحرف ذهبية ذكره لعامل المرض وعامل الشفاء محمولين علىجناحى الذبابة قبل اكتشافهما بأربعة عشر قرنا .. وذكره لتطهير الماء إذا وقع الذبابفيه وتلوث بالجراثيم المرضية الموجودة في أحد جناحيه نغمس الذبابة في الماء لإدخالعامل الشفاء الذي يوجد في الجناح الآخر الأمر الذي يؤدي إلى إبادة الجراثيم المرضيةالموجودة بالماء وقد أثبت التجارب العلمية الحديثة الأسرار الغامضة التي في هذاالحديث .. أن هناك خاصية في أحد جناحي الذباب هي أنه يحول البكتريا إلى ناحية .. وعلى هذا فإذا سقط الذباب في شراب أو طعام وألقى الجراثيم العالقة بأطرافه في ذلكالشراب أو الطعام .. فإن أقرب مبيد لتلك الجراثيم وأول واحد منها هو مبيد البكتريايحمله الذباب في جوفه قريبا من أحد جناحيه فإذا كان هناك داء فدواؤه قريب منه .. ولذا فإن غمس الذباب كله وطرحه كاف لقتل الجراثيم التي كانت عالقة به وكاف في إبطالعملها كما أنه قد ثبت علميا أن الذباب يفرز جسيمات صغيرة من نوع الإنزيم تسمى باكتريوفاج أي مفترسة الجراثيم وهذه المفترسة للجراثيم الباكتر يوفاج أو عامل الشفاءصغيرة الحجم يقدر طولها بــ 20 : 25 ميلي ميكرون فإذا وقعت الذبابة في الطعام أوالشراب وجب أن تغمس فيه كي تخرج تلك الأجسام الضدية فتبيد الجراثيم التي تنقلها منهنا فالعلم قد حقق ما أخبر عنه النبي صلى الله عليه وسلم بصورة إعجازية لمن يرفضالحديث وقد كتب الدكتور أمين رضا أستاذ جراحة العظام بكلية الطب جامعة الإسكندريةبحثا عن حديث الذبابة أكد فيه أن المراجع الطبية القديمة فيها وصفات طبية لأمراضمختلفة باستعمال الذباب . وفي العصر الحديث صرح الجراحون الذين عاشوا في السنواتالعشر التي سبقت اكتشاف مركبات السلفا .. أي في الثلاثينيات من القرن الحالي بأنهمقد رأوا بأعينهم علاج الكسور المضاعفة والقرحات المزمنة بالذباب . ومن هنا يتجلى أنالعلم في تطوره قد أثبت في نظرياته العلمية موافقته وتأكيده على مضمون الحديثالشريف مما يعد إعجازا علميا قد سبق به العلماء الآن.
اللعاب علاج طبيعي غريزي يرقاتالذباب علاج الجروح
إن التجاربالإنسانية لا تقف عند حد معين.. ومن غرائب ما اكتشف الإنسان أن لعاب الحيوانات علاجللجروح.. فهو يحتوي على مادة تساعد على نمو الأنسجة الجلدية والأغشية المخاطيةبسرعة.
ولأن الإنسان ما زال يبحث عن وسائل جديدة لمكافحة الأمراض فإن العلم كليوم يطالعنا بأخبار جديدة أغرب من الخيال، ومنها ما اكتشفه العلماء من أن لعابالإنسان أيضا فيه شفاء للجروح.. وأنه إذا انعدمت وسائل التطبيب لعلاج الجروح فإنالوسيلة الطبيعية العلاجية التي يستخدمونها هي الطريقة الحيوانية.. ألا وهي لعقمكان الجرح بطريقة غريزية.
والأغرب مما ذكر أن بعض أنواع الذباب لها فوائد كثيرةلالتئام الجروح، وهذه نتيجة لدراسات قام بها بعض العلماء بعدما تبين لأحد الباحثينأن الجروح التي وقف عليها بعض أنواع الذباب ونمت عليها يرقاته التأمت تماما وبصورةنظيفة وأن الجروح التي لم تتعرض للتدويد من قبل الذباب تلوثت وأصيبت بالغرغرينة،وبعد البحث والتقصي تبين أن أجسام يرقات الذباب تحتوي على مواد يطلق عليها "بكتريوفاج" ملتحمة البكتريا وهي المادة الفاعلة لمثل هذا الأمر..
ومثلما أفادالعلماء بأن لعاب الحيوانات مادة مفيدة للعلاج.. فقد توصلوا أيضا إلي أن إفرازاتالضفادع لها خصائص إيجابية لاحتوائها على مواد منبهة ومنشطة للقلب والمخ.
من فوائد الذباب
منذ سنواتقليلة قال أحد الملحدين: كيف تصدقون أيها المسلمون أن الذباب الذي يحمل الأمراض فيهشفاء؟ وكيف تغمسون الذباب إذا وقع في سائل ما ثم تشربون من هذا السائل؟ إن هذاالتصرف غير منطقي ولا يمكن لإنسان عاقل أن يقوم به!
الحقيقة لم أعرف وقتها كيفأجيبه، إذ أن طبيعة الملحد هي طبيعة مادية ولا يؤمن بالغيبيات، بل يريد الدليلالمادي الملموس، وهو لا يعترف بالتجارب التي يقوم بها المسلمون، لذلك كان لا بد منالانتظار حتى نحصل على حقائق جديدة حول الذباب يكون مصدرها الغرب.
لقد بدأتالتجارب منذ بداية القرن العشرين في مجال المضادات الحيوية باستخدام الحشرات، ولكنمن أغربها ما قامت به الدكتورة "جوان كلارك" في أستراليا، وذلك عندما خرجت بتجربةوجدت فيها أن الذباب يحوي على سطح جسمه الخارجي مضادات حيوية تعالج العديد منالأمراض، أي أن الذباب فيه شفاء!!!
لقد استغرب كل من رأى هذا البحث، ولكنالتجارب استمرت، حيث قام العلماء بالعديد من الأبحاث في هذا المجال ووجدوا أنالذباب الذي يحمل الكثير من الأمراض يحمل أيضاً الكثير من المضادات الحيوية التيتشفي من هذه الأمراض، ولذلك فإن الذبابة لا تُصاب بالأمراض التي تحملها!!
وهذاأمر منطقي لأن الذبابة تحمل الكثير من البكتريا الضارة على جسدها الخارجي ولذلكولكي تستمر في حياتها ينبغي أن تحمل أيضاً مواد مضادة للبكتريا، وهذه المواد زودهاالله بها ليقيها من الفيروسات والأمراض.
المفاجأة أن العلماء وجدوا أن أفضلطريقة لتحرير هذه المواد الحيوية المضادة أن نغمس الذبابة في سائل!! لأن الموادالمضادة تتركز على السطح الخارجي لجسد الذبابة وجناحها.
أخوتي في الله! إن هذهالمعلومات لم تظهر إلا منذ سنوات قليلة، وعندما يتحدث عنها علماء الغرب أنفسهمفإنهم يتحدثون بصيغة الاستغراب، لأنها معلومات جديدة بالنسبة لهم وغريبة أيضاً، ففيإحدى الدراسات جاء في بداية المقالة ما يلي:
"The surface of flies is the last place you would expect to find antibiotics".
ومعنى هذا أن سطح الذباب هو آخرما يتصوره الإنسان أن يجد عليه مضادات حيوية.
واليوم يحاول أطباء من روسيا تطويرعلاج جديد بالذباب، حيث لاحظوا أن الذباب يحوي مواد كثيرة يمكنها المساعدة علىالشفاء أكثر من الأدوية التقليدية، ويقولون إن هذا العلاج الجديد سيشكل ثورة فيعالم الطب .
يقول العلماء إن الذباب يحمل أنواعاً كثيرة من البكترياوالفيروسات والجراثيم الممرضة، ولكنه بنفس الوقت يحمل على سطح جسده مواد مضادة لهذهالجراثيم، وإن أفضل طريقة لاستخلاص المواد الحيوية المضادة من الذبابة تكون بغمسهافي السائل، وهذه اكتشافات حديثة حيرت الباحثين ولم تكن متوقعة أبداً أن يجدوا الداءوالدواء في نفس المخلوق وهو الذباب!! والسؤال: أليس هذا ما حدثنا عنه النبي الأعظمصلى الله عليه وسلم؟
إذن نحن أمام حقيقتين علميتين:
1- السطح الخارجي للذبابيحوي مضادات حيوية تقتل الجراثيم والفيروسات.
2- أفضل طريقة لتحرير هذه المضاداتالحيوية هي بغمس الذبابة في السائل.
العجيب أحبتي في الله! أن النبي الكريم صلىالله عليه وسلم قد تحدث عن هاتين الحقيقتين في حديث واحد وهو قوله: (إذا وقع الذبابفي شراب أحدكم فليغمسه ثم لينزعه، فإن في أحد جناحيه داء وفي الآخر شفاء) [رواهالبخاري].
فهذه دعوة نبوية شريفة لنا لكي لا نهدر الطعام الذي وقع فيه الذباب،يكفي أن نغمسه ليقوم هذا الذباب بتحرير المواد المضادة للجراثيم. ولكن كثيراً منالملحدين الذين عجبوا من هذا الحديث بل وسخروا من نبي الرحمة عليه الصلاة والسلام،نجد علماءهم اليوم يكررون كلام النبي وهم لا يشعرون!!!
يؤكد علماء الحشراتفي آخر أبحاثهم أن هناك تشابه كبير بين قلب الذبابة وقلب الإنسان! وهناك نفسالأعراض المتعلقة بأمراض القلب الناتجة عن الشيخوخة، ولذلك يسعون جاهدين للاستفادةمن الذباب في صنع علاج لأمراض القلب، أي أن الذباب فيه شفاء للقلب أيضاً [
فهذا هو البروفسور Juan Alvarez Bravo من جامعة طوكيو، يقول: إن آخر شيءيتقبله الإنسان أن يرى الذباب في المشفى! ولكننا قريباً سوف نشهد علاجاً فعالاًلكثير من الأمراض مستخرج من الذباب .
أيضاً هنالك بعض الباحثين في الولاياتالمتحدة الأمريكية يحاولون إيجاد طرق شفائية جديدة باستخدام الذباب ويؤكدون أنالعلاج بالذباب هو أمر مقبول علمياً في المستقبل القريب.
فمنذ أشهر قليلة حصلباحثون من جامعة Auburnعلى براءة اختراع لاكتشافهم بروتين في لعاب الذبابة، هذاالبروتين يمكنه أن يسرع التئام الجروح والتشققات الجلدية المزمنة .
ومنذ أيامفقط أعلن الباحثون في جامعة ستانفورد[5]أنها المرة الأولى التي يكتشفون فيها مادةفي الذباب يمكنها تقوية النظام المناعي للإنسان!
وتقول الباحثة كلارك بالحرفالواحد:
" but we are looking where we believe no-one has looked before,”
أي أننا نبحث عن المضادات الحيوية في مكان لم يكن أحد يتوقعه من قبل, ولكن هذه الباحثة وغيرها نسيت أن نبي الرحمة صلى الله عليه وسلم قد حدثنا عنوجود شفاء في جناح الذبابة قبل ألف وأربع مئة سنة!
وإن المرء ليعجب من دقةالتعبير النبوي الشريف، حيث حدد لنا وجود الشفاء في جناح الذبابة، وحدد لنا أسلوباستخلاص هذا الشفاء أي كيفية الحصول على المضادات الحيوية من خلال غمس الذبابة فيالسائل. وهذه المعلومة لم تُكتشف إلا منذ سنوات قليلة فقط. وهذا الحديث يشهد علىصدق نبينا عليه الصلاة والسلام، وفيه رد على كل من يدّعي أن أحاديث المصطفى مليئةبالأساطير بل كل كلمة نطق بها هي الحق من عند الله تعالى.
وأخيراً: هل ستقتنع ياصديقي الملحد بهذه الحقائق وهي صادرة من علمائك الذين لا تستطيع إنكار تجاربهموأبحاثهم المنشورة على مواقعهم؟ هل سيخشع قلبك لنداء الحق؟ وهل ستغيّر نظرتك لهذاالدين الحنيف؟...
نسأل الله تعالى أن يهدينا ويرزقنا العلم النافع، وأن ينفعبهذا العلم كل من يطلع عليه، إن ربي لسميع الدعاء.
ظل القمر
08-12-2009, 07:09 AM
يسلموووووووووو كتييييير كاتم
ع الطرح الرااائع والمعلوماااات الراااااااااائع ..