Thursday, July 15, 2010

احمدية ضال ومضل في فهم قوله تعالي " لااكراه في الدين"

Home Kajian & Ibrah
Menolak Relativisme “Iman” dan “Kufur”
Tuesday, 05 August 2008 09:25
Paham relativ melahirkan ‘isme’ baru yang disebut dengan “bingungisme”. Paham seperti ini sudah tak mampu membedakan mana haq dan mana bathil
Oleh: Qosim Nursheha Dzulhadi *

Konsep aqidah dalam Islam –Al-Quran dan sunnah—dijelaskan oleh Allah s.w.t. dan Nabi Muhammad s.a.w. dengan sangat detail. Maka istilah ‘iman-kufur’ bukan terminologi relatif. Ia merupakan istilah “final”, tidak bisa dikutak-katik lagi. Keduanya selalu vis-a-vis, laiknya terma-terma yang lain, semisal: haq-batil, thayyib-khabits, dsb.

Oleh karenanya, isu-isu keagamaan yang berkaitan dengan konsep ini sangat mudah untuk diidentifikasi dan dihukumi. Kasus Ahmadiyah, misalnya, sebenarnya tidak ada seorangpun yang meragukan letak “benar-salah”nya. Oleh karenanya, kaum liberal-sekular yang mengusung konsep “relativisme” salah besar ketika menyatakan bahwa Ahmadiyah itu dalam Islam. Karena pengertian Al-Quran dan al-Sunnah saja sudah ‘tidak lulus’. Pada gilirannya, mereka sama sesatnya. Karena ‘man tasyabbaha biqawmin fahuwa minhum’.من تشبه بقوم فهو منه) اوكما قال رسول الله)

Kaum liberal, sangat lihai dalam memanipulasi ayat-ayat yang menurut mereka mendukung konsep pemikirannya. Misalnya, Qs. Al-Baqarah [2]: 256 selalu dijadikan bamper oleh mereka. Kata ‘laa ikraaha fi al-diin’, senantiasa dijadikan entry-point untuk menusukkan ‘jarum’ relativisme ini. Di sini mereka ingin menyatakan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. Karena agama itu sama, sama-sama benar. Ia ibarat “jari-jari”: banyak tapi menuju satu titik –tengah—yang satu (Allah). Bahkan ada yang menyatakan bahwa perbedaan agama itu letaknya pada tatara eksoteris saja. Pada tataran eksoteris’nya semua agama adalah sama,sebenrnya yang dimaksud ayat diatas
bahawa Allah tidak memaksa seseorang memeluk suatu agama,tetapi setelah memeluk satu maka wajiblah orang itu melaksanakan hukum-hakam agama yang dianuti itu,sebagai contoh orang Islam wajib melakukan apa yang dituntut dalam Islam mengikut undang-undang yang telah ditetapkan dalam Islam,bukan boleh buat atau tinggalkan sesuka hati.

Jika dilihat secara kritis, kata ‘laa ikraaha’ sebenarnya seperti yang dikatakan oleh Imam al-Harali, seperti yang dikutip oleh al-Biqa’i, bahwa di sana ada “pemaksaan halus” (al-ikraah al-khafiy). (Lihat, Imam Burhan al-Din Abu al-Hasan Ibrahim ibn ‘Umar al-Biqa’i (w. 885 H), Nazhm al-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar, Beirut-Lebanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet. 1995), I: 500). Kenapa? Bukan karena agama itu sama-sama benar, tapi kerana “kebenaran dan kesesatan” telah jelas (qad tabayyana al-rusyd min al-ghayy). Ini adalah sindiran dari Allah s.w.t.

Iman x kufur dalam Islam jelas konsekuensinya, tidak kabur. Kerana jika ada iman, maka akan tak ada kufur. Jika ada kebenaran maka tak ada kesesatan. Tidak mungkin semua agama itu “benar” atau seluruhnya “salah”. Ini justru merusak konsep agama dan ajarannya. Dengan sangat gamblang, Allah s.w.t. menjelaskan bahwa siapa yang secara “lapang dada” kufur (menjadi kafir), maka ia akan mendapat murka Allah dan mendapat azab yang pedih (Qs. Al-Nahl [16]: 106). Mereka itulah yang menurut Allah: (1) lebih mencintai dunia daripada akhirat; (2) dikunci hati, pendengaran dan penglihatannya, sehingga menjadi lalai (ghafil); (3) dan di akhirat merugi (Qs. Al-Nahl [16]: 107-109). Jika kekufuran itu “relatif”, maka Allah akan menjadikan konsekuensinya juga “relatif”, tidak mutlak seperti yang kita lihat di atas.

Masalah “iman x kufur” tidak sesederhana yang dikemukakan oleh kaum Sepilis (penganut sekularisme, pluralisme dan liberalisme, red). Apa yang mereka kemukakan adalah ‘kulit-kulit’ konsep iman. Maka wajar jika hasilnya relatif. Maka ketika ada zikir ‘Anjinghu Akbar’, dalam pandangan mereka tidak bermasalah. Karena itu adalah lisan, bukan hati, katanya. Bisa jadi hatinya penuh dengan keimanan kepada Allah s.w.t.

Ini bisa dibalikkan dengan: bagaimana jika hati pengucapnya penuh dengan ‘Anjinghu Akbar’? Karena menurut Imam al-Biqa’i –ketika menjelaskan surat al-Nahl di atas—, hakikat iman-kufur itu berkaitan dengan hati, bukan lisan. Lisan hanya sekadar pengekspresi (mu’abbir) dan penerjemah serta pengenal (tarjuman mu’arrif) apa yang ada dalam hati...(Ibid., II: 314). Nah, jika yang keluar dari lisan itu bersih, indikasi bahwa hati itu bersih. Sebaliknya, jika setiap yang keluar dari lisan itu adalah kata-kata keji, kotor, hujatan, ini mengindikasikan bahwa sang hati ketika itu sedang ‘sakit kronis’.

Maka, fenomena munculnya aliran-aliran sesat di Negara Islam tidak harus melahirkan perdebatan panjang di kalangan umat Islam. Karena masalahnya jelas, masalah aqidah. Dan aqidah timbangannya adalah Al-Quran-Sunnah.

Salamullah Lia Eden; Ahmadiyah –baik Qadyaniyah maupun Lahore—; al-Qiyadah al-Islamiyah Ahmad Moshaddeq, dsb adalah aliran-aliran sesat. Dan kesesatan ini adalah fixed price, tidak mungkin ditawar lagi apalagi direlatifkan. Kenapa? Karena jelas bertentangan dengan Al-Quran-Sunnah. Dan pada gilirannya, relativisme ini melahirkan ‘isme’ baru yang disebut dengan “bingungisme”. Sehingga kaum Sepilis yang menyatakan bahwa semua agama itu benar sebenarnya terjebak oleh self-relativism mereka sendiri. Bukankah ini membingungkan?
Dalam Islam hanya terdiri dua(2)Rukun,iaitu enam(6)Rukun Iman dan lima(5)rukun Islam,dimana Rukun Iman semua orang Islam yang masih hidup wajib mempercayai dengan enam perkara Iman itu,tetapi rukun Islam kita diminta melaksanakan yang kita mampu sahaja,sebagai contoh orang miskin tidak diwajibkan membayar zakat begitujuga haji kerana Allah tidak membebani hamba-Nya كما في قوله تعالي " لايكلف الله نفسا إلا وسعها)
والملاحظة في هذه المسألة : اما ان تدخل الي الإسلام كافة اوتتركه كافة)
* Penulis adalah staf pengajar di PP. Ar-Raudhatul Hasanah, Medan-Sumatera Utara. Peminat dan intens dalam Qur’anic-Hadith Studies & Christology. Sekarang sedang mengikuti Program Kaderisasi Ulama (PKU) di Center for Islamic and Occidental Studies (CIOS) di Institut Studi Islam Darussalam, Gontor-Ponorogo, Jawa Timur



Jum'at, 16 Juli 2010




IKLAN BARIS
www.mitra-haji.com
UMROH GRATIS ? Cukup Ajak 8 Orang.
DICARI Agen & Perwakilan Se-Indonesia
www.quranseluler.com
Hp Qur'an
Hp Qwerty dengan fitur Al Qur'an, Hadits, Doa Haji, YM, Facebook, Internet
www.serbaadamuslim.com
GROSIR KAOS KAKI, tersedia aneka warna, dibutuhkan reseller seluruh Indonesia. Hub. Rina 08155100517
www.arthadinar.com
Artha dinar, investasi yang aman, mudah dan menguntungkan

IklanDownloadHubungi Kami
© 2010 Hidayatullah.Com, All Rights Reserved

No comments:

Post a Comment